• News

Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Berpolemik Soal Penemuan Drone Bawah Laut

Akhyar Zein | Senin, 04/01/2021 15:30 WIB
Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Berpolemik Soal Penemuan Drone Bawah Laut Drone bawah laut yang di duga milik China yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan

Katakini.com - Kementerian Pertahanan meminta masyarakat tidak berpolemik yang kontraproduktif terkait temuan drone bawah laut atau underwater sea glider di Selayar, Sulawesi Selatan.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kementeriannya beserta TNI khususnya TNI Angkatan Laut akan menangani permasalahan itu.

"Saat ini TNI AL sudah menyatakan bahwa drone yang ditemukan tersebut adalah sea glider yang biasa digunakan untuk survey data oseanografi," jelas Dahnil melalui pernyataan resminya pada Senin.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kata dia, berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia.

Sebelumnya, nelayan di Selayar menemukan benda berbentuk rudal yang kemudian diketahui merupakan drone bawah laut.

Drone tersebut terbuat dari alumunium dengan dua sayap berukuran 50 sentimeter dan panjang bodi 225 sentimeter.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan Indonesia hingga kini belum memiliki alat tersebut.

"Kemudian terdapat instrumen mirip kamera di body dan memiliki panjang antena 93 sentimeter," kata Yudo.

TNI Angkatan Laut juga menyatakan hingga kini belum mengetahui negara pemilik drone bawah laut atau underwater sea glider.

Dia menambahkan tidak ditemukan ciri-ciri tulisan negara pembuat pada bagian luar drone itu.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan drone bawah laut atau underwater sea glider yang ditemukan di Selayar, Sulawesi Selatan bisa digunakan untuk mencari dan menentukan rute kapal selam.

Yudo mengatakan drone bawah laut tersebut bisa digunakan untuk mengumpulkan kedalaman serta karakter laut agar dijadikan jalur yang digunakan kapal selam agar tidak terdeteksi.

"Supaya tidak dideteksi, dicari kedalaman tadi yang layer [laut]-nya yang pekat atau tidak," kata Yudo saat konferensi pers di Jakarta pada Senin.(Anadolu Agency)

 

FOLLOW US