• Ototekno

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik

Akhyar Zein | Minggu, 03/01/2021 12:50 WIB
Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik Ilustrasi mobil listrik sedang melakukan penambahan daya (foto gaikindo.or.id)

Katakini.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama pada industri mobil listrik.

Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu pemain utama di industri ini.

Menteri Erick sudah memerintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya pasca pandemi.

“Alhamdulillah, PLN sudah on-track dan sudah ikut dalam konsorsium BUMN untuk pembuatan EV battery bekerja sama dengan perusahaan dari Korea dan China,” ujar Menteri Eric saat melakukan uji coba mobil listrik dan pengecekan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali pada Sabtu.

Erick mengatakan Indonesia akan menjajaki kerja sama dengan Tesla, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat.

“Insya Allah Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” ujar dia.

Menurut Erick, keyakinan Indonesia akan mampu menjadi pemain utama industri mobil listrik salah satunya didasari oleh sumber daya alam Indonesia yang mendukung.

Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar mendukung Indonesia jadi produsen utama sumber daya baterai mobil tersebut.

Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik.

“Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik,” kata Erick.

 

--Jakarta-Bali hanya Rp200 ribu

Pada kesempatan sama, Menteri Erick juga mengungkapkan bahwa tim PLN telah melakukan uji coba mengendarai mobil listrik dari Jakarta ke Bali.

Mobil listrik ini, sambung dia, sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan bahan bakar minyak ongkosnya adalah Rp1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp200 ribu

“Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” ungkap dia.

Menteri Erick mengharapkan keberadaan mobil listrik nantinya juga akan mampu menekan impor BBM Indonesia.

“Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta  barel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” ujar Menteri Erick.

Tak hanya manfaat bagi ekonomi, imbuh dia, mobil listrik juga membawa manfaat bagi lingkungan.

Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Menteri Erick, mobil listrik lebih ramah lingkungan.

Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara.

“Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam hari,” ujar Menteri Erick.(Anadolu Agency)

FOLLOW US