• News

Ledakan Di Bandara Aden, Yaman Tewaskan 22 orang

Akhyar Zein | Kamis, 31/12/2020 11:25 WIB
Ledakan Di Bandara Aden, Yaman Tewaskan 22 orang Orang-orang berlarian menyusul ledakan di bandara di Aden, Yaman, tak lama setelah sebuah pesawat yang membawa Kabinet yang baru dibentuk mendarat pada Rabu, 30 Desember 2020. Tak seorang pun di dalam pesawat pemerintah itu terluka, tetapi laporan awal menyebutkan beberapa orang di bandara itu. terbunuh.(FOTO/AP)

Katakunci.com - Sedikitnya 22 orang tewas akibat tiga ledakan yang mengguncang bandara di kota pelabuhan selatan Yaman, Aden, segera setelah anggota pemerintah yang baru dibentuk tiba di ibu kota sementara itu.

Setidaknya 50 lainnya terluka dalam serangan itu, kata Kementerian Dalam Negeri Yaman dalam sebuah pernyataan.

Serangan tersebut memakan korban warga sipil, pekerja bandara, dan pejabat yang hadir di daerah itu untuk menyambut anggota kabinet, kata pernyataan itu.

Anggota pemerintah Yaman selamat dari serangan itu tanpa cedera, tambah mereka.

Sumber keamanan Yaman mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ledakan itu menargetkan ruang VIP di bandara, yang berada di bawah kendali pasukan Dewan Transisi Selatan (STC).

Sementara itu, seorang koresponden Anadolu Agency melaporkan bahwa semua anggota pemerintah Yaman tiba di istana presiden Maasheeq di Aden, tanpa ada satupun dari mereka yang terluka dalam ledakan tersebut.

Perdana Menteri Yaman Maeen Abdulmalik Saeed membenarkan dalam sebuah tweet bahwa "anggota pemerintah berada di Aden dan semuanya baik-baik saja."

"Tindakan teroris pengecut yang menargetkan bandara Aden adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap Yaman dan orang-orang hebat kami,” kata Saeed.

"Tindakan ini hanya akan membanggakan tekad kami untuk melaksanakan tugas kami sampai akhir kudeta [yang dilakukan oleh kelompok Houthi pada 2014] dan pemulihan negara dan stabilitas," kata PM Yaman.

Sementara itu, Menteri Penerangan Moammar Al-Eryani menuduh kelompok pemberontak Houthi melakukan serangan itu.

"Serangan teroris pengecut yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran di bandara Aden tidak akan menghalangi kami untuk melaksanakan tugas nasional kami," kata menteri itu di Twitter.

Kelompok Houthi membantah tuduhan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kabinet baru Yaman dibentuk berdasarkan perjanjian Riyadh antara pemerintah Yaman dan kelompok STC, yang didukung oleh Uni Emirat Arab.

Kesepakatan itu ditandatangani pada November 2019 di bawah sponsor koalisi pimpinan Saudi, yang mengakhiri bentrokan militer antara kekuatan kedua belah pihak.

Yaman dilanda perang saudara pada 2014 ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar provinsi utara, termasuk ibu kota Sanaa.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, konflik di Yaman sejauh ini telah merenggut 233.000 nyawa.(Anadolu Agency)

FOLLOW US