• News

Blokade Total Akibatkan 100.000 Bayi Baru Lahir Yaman Meninggal Setiap Tahun

Asrul | Senin, 21/12/2020 07:15 WIB
Blokade Total Akibatkan 100.000 Bayi Baru Lahir Yaman Meninggal Setiap Tahun Salah seorang anak di Yaman (foto: PressTV)

Sana`a, katakini.com - Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan, 100.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahun di negara miskin itu karena perang agresi yang sedang berlangsung dan blokade total yang diberlakukan di Yaman oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

Wakil Menteri Kesehatan Yaman, Najeeb al-Qubati mengumumkan berita suram itu pada hari Sabtu, mengatakan ini berarti bahwa setiap dua jam enam anak Yaman kehilangan nyawa karena bertahun-tahun. Perang yang dipaksakan oleh Saudi.

Dia menambahkan, koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah mencegah masuknya peralatan medis canggih sejak Maret 2015, ketika Riyadh bersama dengan beberapa sekutunya menyerbu Yaman untuk membawa rezim yang didukung Riyadh kembali berkuasa.

"Kami tidak dapat membawa personel medis (ke negara itu) karena pengepungan dan agresi," kata Qubati dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi Yaman, al-Masirah. 

Dia juga menunjukkan bahwa pengepungan yang melumpuhkan dan tidak manusiawi yang diberlakukan di negara itu oleh koalisi penyerang menargetkan anak-anak Yaman saat masih janin.

Qubati juga memperingatkan bahwa angka malnutrisi di kalangan ibu Yaman sangat tinggi.

Pejabat kesehatan lebih lanjut memperingatkan bahwa sepasang bayi kembar siam yang baru lahir di Rumah Sakit al-Sabeen di ibukota Yaman, Sana`a, sangat dibutuhkan untuk dipindahkan ke luar negeri untuk operasi pemisahan di sebuah pusat medis khusus.

"Karena agresi dan blokade, kami tidak dapat melakukan operasi pemisahan bayi kembar, atau melanjutkan prosedur medis sebelum dan sesudah operasi pemisahan," tambah Qubati.

Pada September, Pusat Hak Asasi Manusia Yaman mengatakan dalam sebuah laporan yang berjudul Masa Kecil dengan Warna Darah dan Bau Kematian bahwa sekitar 7.200 anak Yaman terbunuh atau terluka dalam perang yang dipaksakan. Dari anak-anak naas ini, 3.468 tewas.

Pusat itu lebih lanjut mengatakan pada saat itu bahwa sekitar 5.500.000 anak-anak Yaman juga berisiko tertular penyakit karena kekurangan gizi dan kurangnya layanan kesehatan.

Akhir tahun lalu, Kementerian Kesehatan Yaman memperingatkan, sekitar tiga juta anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi, 400.000 di antaranya menderita kekurangan gizi parah dan berisiko meninggal setiap sepuluh menit jika tidak menerima perawatan medis.

Perang brutal telah menghancurkan atau menutup setengah dari rumah sakit dan klinik Yaman, membuat warga Yaman tidak berdaya terutama pada saat mereka sangat membutuhkan pasokan medis untuk melawan pandemi COVID-19.

Setidaknya 80 persen dari 28 juta penduduk Yaman juga bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup dalam apa yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (Press TV)

FOLLOW US