• Bisnis

LPN Dorong GNP2DS Jadi Kebijakan Strategis Pemerintah

Budi Wiryawan | Kamis, 17/12/2020 01:05 WIB
LPN Dorong GNP2DS Jadi Kebijakan Strategis Pemerintah Staf Khusus Menaker Reyna Usma (Humas Kemnaker)

Katakini.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) yang diwakili Staf Ahli Menaker Bidang Kebijakan Publik Reyna Usman membuka Rapat Paripurna (rapur) Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Dalam sambutannya, Reyna Usman mengatakan produktivitas adalah suatu konsep universal dan terintegrasi yang mencerminkan suatu hubungan langsung melalui perbandingan antara output (hasil) yang diciptakan dengan input (sumberdaya) yang digunakan dalam setiap kegiata industri manufakturdan industri jasa. Termasuk dalam proses pelayanan publik oleh pemerintah atau birokrasi.

Reyna Usman menilai pentingnya LPN untuk mendorong peningkatan produktivitas di segala bidang, untuk dapat melaksanakan dan menerapkan prinsip dan esensi produktivitas.

"Yaitu, efisiensi, efektivitas dan kualitas dalam setiap proses kegiatan di kalangan pemerintah, dunia usaha/industri, kalangan masyarakat dan di dunia pendidikan kita, " kata Reyna.

Wakil Ketua LPN Iskandar Simorangkir menyampaikan bahwa, keberadaan LPN berdasarkan Perpres 50 tahun 2005, sangat mutlak diperlukan dimana tugas dan fungsi LPN adalah memberikan saran serta masukkan kepada Bapak Presiden terkait kebijakan produktivitas nasional sebagai salah satu langkah strategis ubtuk dapat keluar dari jebakan negara kelas menengah (middle income trap).

"Beberapa negara telah berhasil keluar dari jebakan ini karena mampu membuat strategi kebijakan melalu peningkatan produktivitas dan daya saing nasional secara komprehensif, Untuk itu saran-saran program kerja LPN akan diarahkan untuk meningkatkan produktivitas pekerja baik dari tingkatan terbawah sampai ke tertinggi sehingga kita bisa melompat dengan output yang lebih besar, " katanya.

Kordinator Tim Kerja LPN Bomer Pasaribu mengatakan salah satu rekomendasi rapur LPN yakni meminta pertimbangan Presiden agar segera meluncurkan GNP2DS sebagai kebijakan nasional dan diimplementasikan dengan menerapkan model-model GNP2DS di lingkungan pemerintah, dunia usaha/industri, pendidikam, pelatihan dan vokasi, serta di kalangan masyarakat.

"Implementasi GNP2DS dilakukan secara sistematik, holistik, masif, terstruktur dan berkelanjutan, " ujar Bomer Pasaribu.

Untuk memperkuat efektivitas GNP2DS secara sistematis, holistik, masif, terstruktur dan berkelanjutan, LPN juga berharap Presiden dapat menandatangani revisi Perpres 50 Tahun 2005 pada akhir tahun 2020 atau tahun 2021 sehingga GNP2DS bisa menjadi lintas sektor maupun lintas daerah di Indonesia.

"Jadi intinya, kami berharap agar presiden melaunching gerakan nasional peningkatan produktivitas daya saing dan menerbitkan Perpres baru dari Perpres 50 tahun 2005, " katanya.

Bomer menambahkan program GNP2DS ditujukan untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional, sekaligus pengembangan perluasan kesempatan kerja dan pengembangan KUMKM dengan penyederhanaan birokrasi perizinan berusaha sesuai dengan amanat UU Cipta Kerja.

FOLLOW US