• News

Permintaan Naik, Harga Minyak Mentah Indonesia Membaik

Akhyar Zein | Rabu, 09/12/2020 22:20 WIB
Permintaan Naik, Harga Minyak Mentah Indonesia Membaik Ilustrasi kilang minyak Indonesia

Katakini.com – Pemerintah mengatakan membaiknya permintaan minyak di kawasan Asia Pasifik turut mendongkrak rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Dalam keterangan resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD 2,60 per barel dari USD 38,07 per barel menjadi USD 40,67 per barel.

“Penetapan harga ICP ini tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 239 K/13/MEM/2020,” jelas keterangan resmi tersebut, Rabu.

Keterangan ESDM juga menjelaskan ICP Sumatera Light Crude (SLC) bulan November 2020 juga mengalami peningkatan sebesar USD 3,16 per barel dari USD 39,64 per barel menjadi USD 42,80 per barel.

Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2020 dibandingkan bulan Oktober 2020 mengalami kenaikan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu hasil pemilihan presiden Amerika Serikat yang berdampak pada sentimen positif bagi para investor.

Selain itu, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat menjelaskan penurunan stok distillate di Amerika Serikat selama November 2020 menjadi 142,6 juta barel dibandingkan periode yang sama di bulan sebelumnya sebesar 156,2 juta barel merupakan stok terendah sejak bulan April 2020.

Kementerian ESDM menjelaskan peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional juga dipengaruhi laporan OPEC bulan November 2020.

Laporan OPEC antara lain proyeksi suplai minyak mentah dari negara-negara non-OPEC lebih rendah dari perkiraan bulan sebelumnya yang pada kuartal ketiga turun 0,05 juta barel per hari, pada kuartal keempat turun 0,17 juta barel per hari, dan untuk tahun 2020 turun 0,06 juta barel per hari.

Kemudian terjadi tren kenaikan margin kilang pada hampir seluruh kilang di dunia, terutama untuk kilang di wilayah Eropa, Asia dan Amerika.

OPEC juga melaporkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 di Amerika, Brazil dan negara-negara kawasan Eropa lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada publikasi sebelumnya.

Faktor lainnya adalah pelaku pasar berkeyakinan bahwa negara-negara OPEC akan kooperatif dalam melakukan pemotongan produksi setelah negara-negara OPEC bertemu pada 30 November hingga 1 Desember.

"Berdasarkan data dari Baker hughes, jumlah operasional oil rig internasional di bulan Oktober 656 unit, kondisi ini turun 46 unit dibanding bulan sebelumnya dan jauh lebih rendah 474 unit dibanding tahun 2019," ujar keterangan Kementerian ESDM.

Selanjutnya, peningkatan harga minyak juga dipengaruhi optimisme pasar setelah informasi perkembangan vaksin Covid-19 oleh para produser vaksin, yang mengklaim dapat mencapai rata-rata efikasi di atas 90 persen dan optimisme pasar terhadap peluncuran paket stimulus ekonomi oleh Amerika Serikat.

Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh proyeksi pertumbuhan perekonomian di China yang terus mengalami kenaikan 3,2 persen di kuartal kedua dan 4,9 persen di kuartal ketiga merefleksikan permintaan minyak yang terus menguat yaitu 12,85 juta barel per hari di kuartal kedua menjadi 12,97 juta barel per hari di kuartal ketiga, dan 13,58 juta barel per hari di kuartal keempat tahun 2020.

Selain itu, peningkatan harga juga karena adanya peningkatan permintaan minyak di India utamanya jenis kerosene, gasoline, naphta dan diesel.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, sebagai berikut:

- Dated Brent naik sebesar USD2,51 per barel dari USD40,15 per barel menjadi USD42,66 per barel.

- WTI (Nymex) naik sebesar USD1,80 per barel dari USD39,55 per barel menjadi USD41,35 per barel.

- Basket OPEC naik sebesar USD2,34 per barel dari USD40,08 per barel menjadi USD42,42 per barel.

- Brent (ICE) naik sebesar USD2,46 per barel dari USD41,52 per barel menjadi USD43,98 per barel. (Anadolu Agency)

FOLLOW US