• Sains

Bertamu ke Food Station, Gorontalo Belajar Kelola BUMD Pangan

Rizki Ramadhani | Kamis, 03/12/2020 14:27 WIB
Bertamu ke Food Station, Gorontalo Belajar Kelola BUMD Pangan Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Keuangan PT Food Station Tjipinang Jaya, Thomas Hadinata menerima kunjungan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo. (foto: food station)

Katakini.com - Provinsi Gorontalo berniat membangun dan mengelola BUMD Pangan yang baik. Guna mewujudkan niat itu, Komisi II DPRD Gorontalo bertamu dan menimba ilmu kepada PT Food Station Tjipinang Jaya.

Dikutip dari laman resmi Food Station, Kamis (3/12/2020), rombongan anggota Komisi II DPRD Gorontalo dipimpin oleh Usman Tahir Rajak. Mereka diterima oleh Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Keuangan PT Food Station Tjipinang Jaya, Thomas Hadinata. Turut mendampingi Thomas adalah Direktur Operasional PT Food Station Tjipinang Jaya, Frans M.Tambunan.

Melalui kunjungan ini, kata Usman, pihaknya ingin belajar tentang pengelolaan BUMD, terutama yang bergerak di sektor pangan.

"Kami ingin memberikan APBD untuk BUMD Pangan agar bisa mandiri dan mengembangkan produk-produk untuk ketahanan pangan seperti Food Station. Tidak menutup kemungkinan nantinya kami bisa seperti Food Station walaupun prosesnya akan sangat panjang" ujar Usman.

Menanggapi hal tersebut, Thomas pun menceritakan saat-saat awal mendapat tugas mengelola Food Station.

"Awal mula kami ke sini (Food station) pada 2015 pun hampir sama keadaannya. Food Station hanya menyewakan tempat kios/toko kepada para pedagang beras. Di saat harga beras tinggi, kami hanya bisa menjadi penonton. Maka dari itu, kami ingin mengubah pola yang ada saat itu. Akhirnya kami membuat pabrik beras yang pertama di Cipinang agar memiliki stok beras untuk melakukan operasi pasar apabila ada lonjakan harga," papar Thomas.

Cerita dari Thomas bersambung dengan cerita senada dari Frans Tambunan. Hanya saja, Frans menekankan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Awal kami masuk, pertama kali hal yang kami lakukan adalah membenahi sumber daya manusianya. Direksi dan karyawan harus memiliki kemampuan di bidangnya secara profesional, serta ditanamkan integritas yang sangat penting. Kejujuran ini yang akan membuat perusahaan menjadi perusahaan yang sehat dan transparan," ujar Frans.

FOLLOW US