• Ototekno

Microsoft Sebut Peretas Rusia dan Korut Berupaya Curi Data Vaksin

Ananda Nurrahman | Minggu, 15/11/2020 07:45 WIB
Microsoft Sebut Peretas Rusia dan Korut Berupaya Curi Data Vaksin Ilustrasi Hacker

Katakini.com - Serangan siber menyusup untuk mencuri data berharga dari perusahaan farmasi dan peneliti vaksin terkemuka. Dengan situasi tersebut,  Microsoft mengatakan, telah mendeteksi upaya peretas Rusia dan Korea Utara yang didukung negara lainnya.

Seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (13/1), Microsoft dalam unggahannya mengatakan bahwa sebagian besar serangan dalam beberapa bulan terakhir itu gagal. Namun informasi mengenai berapa banyak yang berhasil atau seberapa serius pelanggaran tersebut, tidak disebutkan.

Pemerintah AS juga mengatakan pada Juli bahwa peretas yang didukung negara China juga telah menargetkan produsen vaksin.

Microsoft mengatakan sebagian besar target - yang terletak di Kanada, Prancis, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat - "terlibat langsung dalam penelitian vaksin dan perawatan untuk Covid-19.” Microsoft tidak menyebutkan nama targetnya, tetapi mengatakan sebagian besar memiliki kandidat vaksin dalam berbagai tahap uji klinis.

Perusahaan tersebut mengidentifikasi salah satu grup peretas yang didukung negara sebagai Fancy Bear. Kelompok itu beranggotakan sejumlah agen militer Rusia, yang menurut Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris pada Juli, berada di balik upaya penyusupan tersebut. Dua lainnya adalah Grup Lazarus Korea Utara dan Grup Cerium.

Microsot mengatakan sebagian besar upaya pembobolan daya melibatkan upaya untuk mencuri kredensial login orang yang terkait dengan organisasi yang ditargetkan.

Grup Lazarus bertindak sebagai perekrut pekerjaan, sementara Cerium menargetkan email phishing yang disamarkan sebagai perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Optimisme tentang vaksin Covid-19 telah berkembang sejak raksasa farmasi Pfizer mengumumkan pada awal pekan ini bahwa data awal menunjukkan vaksinnya 90 persen efektif.

Di saat yang sama, kasus virus corona melonjak. Di AS, kematian per hari telah melonjak lebih dari 40 persen selama dua minggu terakhir hingga rata-rata lebih dari 1.100. Angka tersebut merupakan tingkat tertinggi dalam tiga bulan.[ah/ft/bbc]

FOLLOW US