• News

Pertamina Gandeng PLN Bangun Pusat Riset Energi

Yahya Sukamdani | Jum'at, 13/11/2020 18:49 WIB
Pertamina Gandeng PLN Bangun Pusat Riset Energi Penandatanganan MoU antara PT Pertamina dan PLN dalam pembentukan pusat riset energi. Foto: republika

Katakini.com - PT Pertamina (Persero) gandeng PT PLN (Persero) membangun pusat riset energi untuk membangun ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pembentukan Indonesia Energy and Electricity Institute (IEEI) oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Jakarta, Ju`mat (13/11/2020).

Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pembentukan IEEI merupakan bentuk sinergi BUMN di Indonesia dalam hal joint research yang pertama di Indonesia, terutama dalam sektor energi dan ketenagalistrikan.

Karena itu, IEEI diharapkan akan menjadi pusat riset energi mengenai trend teknologi dan perkembangannya. Selain itu juga bisa membangun database untuk kegiatan riset dan kajian di bidang kebijakan dengan memperhatikan sumber daya alam Indonesia, serta berperan aktif dalam advokasi di bidang energi hingga level global dari perspektif Indonesia dalam penyusunan regulasi.

"IEEI diharapkan dapat menjadi national thought leader dan regional thought leader yang dapat menjadi basis dan rujukan riset-riset di sektor energi dan ketenagalistrikan dalam hal technical research, policy research serta menjadi Global Platform Energy,” ujar Budi.

Menurut Budi, energi memberikan dampak yang sangat besar dalam peradaban manusia, sehingga transisi energi juga akan memberikan dampak yang masif pada peradaban manusia.

Karena itu, Pertamina dan PLN dapat melaksanakan studi bersama serta mempertajam organisasi yang dibentuk dengan memperhatikan isu-isu terkini di transisi energi dan transformasi serta digitalisasi energi.

“Dalam transisi ini tentunya ada negara atau perusahaan yang survive dan kalah, harapan saya Pertamina dan PLN menjadi perusahaan yang survive dalam transisi energi ini,” ujar Budi.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan IEEI diharapkan dapat memberikan lebih banyak pemikiran untuk transisi energi kedepan.

“Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi transisi energi global sedemikian cepatnya.  Sehingga Pertamina dan PLN sebagai garda terdepan dalam energi harus bergerak bersama, untuk menjawab tantangan ini demi mencapai Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability, dan Sustainability untuk memenuhi kedaulatan energi nasional,” ujar Nicke.

Menurut Nicke, Pertamina dan PLN adalah penggerak roda besar perekonomian Indonesia. Di tahap awal, Pertamina dan PLN akan masuk dalam riset dan teknologi, mengingat saat ini kita memiliki sumber daya alam yang melimpah namun terbatas dalam teknologi.

“Diharapkan IEEI ini dapat memberikan advokasi untuk pemerintahan kita dan kedepannya dapat menjadi advokasi di dunia internasional,” ujar Nicke

Lebih lanjut Nicke mengatakan bahwa, Pertamina dan PLN dapat melanjutkan dan meningkatkan kerja sama yang selama ini telah berlangsung dengan baik demi kemandirian dan ketahanan energi nasional dan keberhasilan transisi dan transformasi energi agar Indonesia menjadi kekuatan ekonomi yang kokoh dan maju.

IEEI juga diharapkan bisa menjawab tantangan di Indonesia sendiri terkait kondisi energi yang memerlukan kerjasama dan pemikiran menyeluruh dari semua pihak. Maka dari itu diperlukan suatu organisasi yang dapat menyumbangkan pemikirannya untuk menjawab semua tantangan tersebut,” ujarnya.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, bahwa pembentukan IEEI merupakan terobosan strategis bagi PLN dan Pertamina. Nantinya, IEEI dapat berkontribusi bagi pengembangan sektor kelistrikan dan energi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah dalam menjaga ketahanan energi.

IEEI diharapkan dapat menjadi lembaga think tank yang menghasilkan report dan penelitian yang dapat memberikan kontribusi luas bagi pengembangan sektor listrik dan energi di Indonesia,” kata Zulkifli.

FOLLOW US