• News

Hassan Rouhani: Menghina Nabi Muhammad adalah Menghina Umat Islam

Asrul | Kamis, 29/10/2020 10:05 WIB
Hassan Rouhani: Menghina Nabi Muhammad adalah Menghina Umat Islam Presiden Iran, Hassan Rouhani berpidato di pertemuan para gubernur dan kepala pemerintah provinsi di Teheran pada 27 Januari 2020. (Foto: president.ir)

Teheran, katakini.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengecam perlakuan Prancis terhadap Islam. Menurutnya, dukungan Barat untuk kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad tidak etis dan menghina Muslim.

Dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, Rabu (28/10), Rouhnai mengatakan kebebasan harus disertai penghormatan terhadap nilai-nilai dan pertimbangan etika.

"Orang Barat harus memahami Nabi besar Islam dicintai oleh semua Muslim dan pecinta kebebasan dunia," kata Rouhani, seperti dilansir dari Aljazeera.

"Menghina Nabi adalah menghina semua Muslim. Menghina Nabi adalah menghina semua nabi, nilai-nilai kemanusiaan, dan sama saja dengan merongrong etika," sambungnya.

Rouhani mengatakan, Nabi sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual tentang dirinya dilarang dalam Islam. Karikatur Prancis yang dimaksud dipandang Muslim sebagai ofensif dan Islamofobia karena dianggap menghubungkan Islam dengan terorisme.

Gambar-gambar tersebut sering diterbitkan oleh majalah satir Prancis, Charlie Hebdo. Kartun tersebut dikutip sebagai alasan di balik serangan mematikan yang diluncurkan di kantor majalah tersebut pada awal 2015 oleh dua pejuang terkait al-Qaeda.

Pada 16 Oktober tahun ini, guru bahasa Prancis Samuel Paty dibunuh di siang bolong di dekat sekolahnya di pinggiran kota Paris setelah menunjukkan karikatur Nabi kepada murid-muridnya sebagai bagian dari diskusi tentang kebebasan berekspresi.

Para pemimpin Muslim menyampaikan belasungkawa dan dukungan mereka kepada Prancis setelah pembunuhan itu. Namun, sejak saat itu, muncul kekhawatiran, komunitas Muslim di Prancis akan menderita hukuman kolektif ketika pihak berwenang mengeluarkan tanggapan terhadap pembunuhan Paty.

Para pemimpin Prancis dan Eropa mendukung hak untuk menampilkan karikatur, dengan alasan kebebasan berekspresi. "Kami tidak akan menyerah," tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam serangkaian tweet pada Minggu malam dalam bahasa Prancis, Arab, dan Inggris.

"Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian. Kami tidak menerima perkataan yang mendorong kebencian dan membela perdebatan yang masuk akal. Kami akan selalu berpegang pada gagasan tentang martabat manusia dan nilai-nilai universal," sambungnya.

Dukungan karikatur Nabi, serta komentar Presiden Macron, pada 2 Oktober mengatakan Islam berada dalam krisis, telah memicu reaksi balik dari umat Islam di seluruh dunia.

FOLLOW US