Menurut kapten tak bermain tim Indonesia, Kristianus Liem, di atas kertas India yang menurunkan dua pecatur bergelar Master Internasional (IM) dan dua pecatur bergelar Grand Master Wanita (WGM) memang unggul dari tim Indonesia yang mengandalkan IM Irine Kharisma Sukandar dan IM Medina Warda Aulia.

"Cuma Irene di meja satu yg mampu membukukan sekali seri dan sekali menang atas WGM Vaishali R. Sementara Medina yg unggul mutlak di partai pertama membuat blunder dan akhirnya kalah 0-2," kata Kristianus.

Kristianus melihat faktor mental masih menjadi salah satu kelemahan para pecatur putri Indonesia menghadapi pecatur-pecatur India yang memiliki level permainan tingkat atas di Asia bahkan di dunia.

"Hal yg sama didapat Chelsie yang tidak berhasil keluar dari tekanan mentalnya. Tampak jelas dari dua partainya, Chelsie tidak berkembang permainan nya. Pasif dan tidak ulet," kata Kristianus tentang penampilan buruk Chelsie yang tadinya diharapkan bisa membuat kejutan karena pada babak perempat final dan semi final, pecatur papan tiga ini menjadi kunci kemenangan tim Indonesia.

"Sementara Dita menyumbangkan setengah poin hasil remis sekali dan kalah sekali," kata Kristianus seperti diberitakan antaranews.

Walaupun gagal meraih gelar juara, tim catur putri Indonesia sudah jauh melampau target PB Percasi yang hanya berharap Irine dkk. lolos ke perempat final. Target yang sama juga dibebankan kepada tim putra yang terhenti di delapan besar setelah dikalahkan Australia.