• News

Turki Serukan Dialog Kepada Para Tetangga di Mediterania Timur

Asrul | Jum'at, 23/10/2020 13:05 WIB
Turki Serukan Dialog Kepada Para Tetangga di Mediterania Timur Menteri Pertahanan Turki Hulusi

ANKARA, katakini.com - Turki pada Kamis mengajak negara-negara tetangga di kawasan Mediterania Timur dan Aegea untuk berdialog guna menyelesaikan perselisihan.

“Kami mengundang para tetangga, institusi dan organisasi lain untuk berdialog. Ayo bertemu, berbicara, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah,” kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar saat mengunjungi latihan militer Tembakan Bebas-2020 di Ibu Kota Ankara.

Menekankan pulau seluas 10 kilometer persegi - Kastelorizo, atau Meis yang hanya berjarak 2 km dari pantai Turki dan 580 km dari daratan Yunani - tidak dapat memiliki wilayah yurisdiksi maritim sebesar 40.000- km persegi, kata Akar.

Dia mengatakan bahwa Ankara mendukung dialog dan solusi politik, namun negaranya tidak akan membiarkan haknya diabaikan.

Akar menurutkan ada pihak ketiga yang secara sia-sia berupaya melawan nalar, logika dan hukum, serta mencoba menetapkan beberapa aturan dengan melampaui batas mereka, atau mengharapkan Turki menerima aturan tersebut.

Turki menginginkan perdamaian di kawasan itu dengan menyelesaikan masalah melalui dialog, tegas dia.

Pada Agustus kemarin, Turki melanjutkan eksplorasi energi di Mediterania Timur setelah Yunani dan Mesir menandatangani kesepakatan pembatasan maritim yang kontroversial, menolak niat baik Turki untuk menghentikan pencariannya.

Turki secara konsisten menentang upaya Yunani untuk mendeklarasikan zona ekonomi eksklusif yang berbasis di pulau-pulau kecil dekat pantai Turki, melanggar kepentingan Turki, negara yang memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania Timur.

Ankara juga mengatakan sumber energi di dekat pulau Siprus harus dibagi secara adil antara Republik Turki Siprus Utara dan Siprus Yunani.

 -Konflik Karabakh

Menyinggung konflik Karabakh yang sedang berlangsung, Akar mengatakan Azerbaijan melakukan hal yang tepat dengan mengambil kembali tanah mereka yang dicaplok Armenia. Pejabat Turki itu juga menyindir kekuatan besar yang diam selama 30 tahun, namun kini mulai berbicara tentang perdamaian, gencatan senjata, dialog, dan negosiasi.

Dia mengatakan pendekatan mereka itu "tidak tulus," dan menambahkan bahwa ada solusi sederhana untuk perselisihan tersebut.

“Solusinya hanya Armenia meninggalkan wilayah Azerbaijan yang diduduki, menyingkirkan tentara bayaran yang dibawa ke wilayah tersebut, sesederhana itu," sebut Akar. dilansir dari Anadolu.

Dia menegaskan kembali dukungan Turki untuk Azerbaijan yang memiliki "tujuan yang benar".

FOLLOW US