• News

Arab Saudi Dirikan Pangkalan Militer di Cagar Alam

Budi Wiryawan | Rabu, 07/10/2020 15:05 WIB
Arab Saudi Dirikan Pangkalan Militer di Cagar Alam Potret Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz dan putra Mohammed bin Salman (Foto: Fayez Nuredine/AFP/Getty Images)

Katakini.com - Pasukan Arab Saudi di Yaman mendirikan pangkalan militer di Kawasan Lindung Hawf negara itu, cagar alam yang terletak di provinsi timur Al-Mahrah, yang bersebelahan dengan Cagar Alam Jebel Samhan di Oman.

Dilansir Middleeast, Rabu (07/10), Saudi telah mulai mendirikan barak di wilayah penggembalaan penting bagi komunitas suku semi-nomaden di provinsi itu.

Militerisasi cagar alam tersebut diyakini akan memutuskan sumber pendapatan penting bagi komunitas Mahri, yang sebagian besar bergantung pada penggembalaan ternaknya.

Langkah Saudi itu dilakukan di tengah laporan tekanan terhadap Presiden Yaman yang diasingkan Abdrabbuh Mansur Hadi, yang diperkirakan akan menandatangani perjanjian yang memungkinkan kehadiran jangka panjang Saudi di Al-Mahrah, termasuk fasilitas militer.

Namun, penduduk setempat menganggap Saudi sebagai kekuatan pendudukan dan aktivis telah menyerukan perlawanan bersenjata. Ada juga bentrokan dengan pasukan Saudi di provinsi tersebut.

Suku-suku lokal berbicara bahasa Semit unik yang dikenal sebagai Mehri yang mirip dengan bahasa asli Socotri yang digunakan di pulau Socotra di Yaman. Aktivis di Mahrah juga menolak kehadiran UEA di Socotra.

UNESCO menggambarkan wilayah Hawf sebagai "pusat keanekaragaman tumbuhan" dan "oasis kabut" di Jazirah Arab yang sebagian besar gersang.

Daerah tersebut ditetapkan sebagai cagar alam oleh pemerintah Yaman pada tahun 2005 karena iklim yang unik dan keanekaragaman ekologi, yang dikatakan termasuk Macan Tutul Arab yang terancam punah , hewan nasional negara itu sejak 2008.

Gambar pertama dari hewan yang sulit ditangkap di Yaman diperoleh pada tahun 2011 oleh Yayasan Perlindungan Macan Tutul Arab di Yaman (FPALY), dalam sebuah proyek yang didukung oleh Dana Konservasi Spesies Mohammed Bin Zayed UEA.

FOLLOW US