• News

Jokowi: Pertempuran Masa Depan Punya Daya Hancur Lebih Besar

Rizki Ramadhani | Senin, 05/10/2020 12:42 WIB
Jokowi: Pertempuran Masa Depan Punya Daya Hancur Lebih Besar Ilustrasi Prajurit TNI

Katakini.com - Presiden RI Joko Widodo menyatakan, pertempuran pada masa depan memiliki karakter berdaya hancur lebih besar. Oleh karenanya, Presiden meminta prajurit TNI mengantisipasi hal tersebut.

"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar, high level distraction," kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2020).

Presiden menyampaikan hal itu dalam acara peringatan HUT Ke-75 Hari Tentara Nasional Indonesia yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma`ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, serta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

"Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik konvensional maupun nonkonvesional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi," kata Presiden.

Menurut Presiden, untuk memenangi pertempuran itu harus melalui transformasi organisasi dengan transformasi teknologi dan para personel yang mengendalikannya.

"Revolusi industri jilid ke-4 telah menghasilkan teknologi-teknologi baru yang mengagumkan, termasuk teknologi militer. Saat ini kita sedang berada pada era lompatan teknologi militer yang akan memengaruhi taktik dan strategi perang masa depan," ungkap Presiden.

Presiden pun meminta agar TNI terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan.

"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," kata Presiden.

Menurut Presiden, kebijakan investasi pertahanan itu berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," kata Presiden.

FOLLOW US