• News

Covid-19 Membuat Tugas Para Pendamping Pasien Kanker Alami Kesulitan

Syafira | Kamis, 24/09/2020 21:31 WIB
Covid-19 Membuat Tugas Para Pendamping Pasien Kanker Alami Kesulitan Koordinator pelatihan pendamping pasien kanker payudara YKPI Ning Anhar

Katakini.com - Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda hampir disemua negara mengakibatkan proses pendampingan pasien kanker menjadi terkendala, demikian yang disampaikan koordinator pelatihan pendamping pasien kanker payudara Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Ning Anhar.

Bukan itu saja, untuk sementara tidak bisa melaksanakan pelatihan pendamping bersertifikat yang biasanya digelar rutin setiap tahun. Hal ini terpaksa dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kami juga belum bisa melaksanakan resertifikasi yang seharusnya diadakan untuk para alumni yang sudah melakukan pendampingan selama tiga tahun," kata Ning dalam kegiatan temu kangen alumni pelatihan pendamping pasien kanker payudara angkatan I-V, pada Sabtu (19/9) pekan lalu.

"Kondisi saat ini juga saat mempersulit para pendamping untuk melakukan pendampingan kepada pasien kanker payudara di rumah sakit maupun rumah masing masing," sambung Ning.

Kendati mengalami kesulitan dan terpaksa beralih ke pendampingan virtual, Ning menyebut sejumlah alumni pelatihan pendamping tetap melakukan pendampingan pasien kanker, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.

"Kita harus memberikan apresiasi kepada teman teman pendamping dengan kondisi Covid-19 dengan melakukan pendampingan dari para pasien yang membutuhkan," ujar Ning.

Dalam sambutannya, Ning juga menyinggung mengenai perawatan paliatif yang berkesinambungan dengan tugas pendamping pasien kanker payudara.

Ning mengatakan, perawatan paliatif bermanfaat untuk mencapai kualitas hidup nyaman bagi pasien kanker dan keluarganya, serta mendapatkan akhir hidup yang bermartabat.

"Perawatan valiatif ini bertujuan mengurangi penderitaan pasien dan memberikan dukungan keluarga dan pasien yang mengalami kesulitan fisik, gejala psikologis, kesulitan sosial dan spiritual," papar Ning.

"Perawatan paliatif juga merupakan suatu kebutuhan dan hak asasi bagi penderita penyakit yang sulit disembuhkan, atau dalam stadium lanjut," tutup Ning.

FOLLOW US