• News

Ekspor Kubis ke Taiwan, Ini Harapan Menteri Pertanian

Syafira | Jum'at, 04/09/2020 14:37 WIB
Ekspor Kubis ke Taiwan, Ini Harapan Menteri Pertanian Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

Katakini.com - Ekspor komoditas pertanian berupa sayuran kubis sebanyak 4 kontainer ke Negara Taiwan telah dilepas oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Setiap kontainer berisikan 25 ton kubis dengan harga mencapai 40 ribu per kilogram.

"Inilah yang kita sebut sebagai akselerasi pertanian. Dimana konsumsi nasional kita mampu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus punya nilai ekspor dan diminati oleh masyarakat di seluruh dunia," ujar Syahrul saat melakukan pelepasan ekspor Kubis di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis 3 September 2020.

"Tahun lalu ekspor sayuran dan buah-buahan kita kurang lebih 6 triliun. Kalau begitu, bisnis yang pasti menjanjikan dan mampu menghidupkan rakyat adalah pertanian yang semakin kuat dan semakin akseleratif," terangnya.

Pada tahun ini, permintaan eskpor sayuran Indonesia mencapai kurang lebih 230 kontainer. Bahkan diprediksi jumlah tersebut akan terus meningkat hingga 300 kontainer.

Menurut Syahrul, pelepasan ekspor yang dilakukan ini sesuai dengan perintah dan arahan Presiden RI Joko Widodo, dimana pemulihan ekonomi menjadi prioritas di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi di seluruh dunia.

"Petunjuk bapak Presiden selalu mau melihat agar akselerasi ekonomi yang real dan bisa memberikan efek pendapat bagi rakyat. Itulah yang perlu didorong," katanya

Oleh karena itu, Mentan berharap semua elemen bangsa mendorong sektor pertanian untuk terus bekerja dan berproduksi. Selain itu kualitas pertanian Indonesia juga harus terus ditingkatkan lebih tinggi lagi supaya mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Ekonomi dunia lemah untuk satu atau dua tahun kedepan, tetapi yang tidak pernah melemah adalah pertanian, karena untuk keperluan pangan tidak bisa ditunda. Kalau begitu bisnis Pertanian tetap terbuka. Pertanian hanya gagal kalau managmennya tidak baik," tutupnya.

FOLLOW US