• News

OJK: Penyaluran Kredit Bank Swasta Masih Rendah

Yahya Sukamdani | Rabu, 02/09/2020 21:13 WIB
OJK: Penyaluran Kredit Bank Swasta Masih Rendah Ilustrasi bank swasta. Foto: ist

Katakini.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan bahwa, penyaluran kredit dari bank swasta dan asing saat ini masih rendah. Masih kalah jauh dari bank-bank milik pemerintah, baik bank BUMN maupun bank daerah.

Rendahnya penyaluran kredit tersebut dikarenakan bank-bank swasta dan asing masih takut untuk menyalurkan kredit disaat pandemi Covid-19 masih terjadi.

"Memang sektor swasta appetite (nafsunya) belum keliatan. Apalagi bank milik asing, malah kontraksi. Ini tugas kami untuk mengkomunikasikan, kenapa kok masih belum confident (percaya diri)," kata Wimboh di Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Menurut Wimboh, saat pandemi Covid-19 terjadi bank swasta dan asing cenderung wait and see, karena itu dalam penyaluran kreditnya mereka sangat berhati-hati. Namun begitu, dirinya akan melakukan komunikasi intens agar bank swasta dan asing lebih percaya diri untuk menyalurkan kreditnya. Dengan begitu juga mencegah mereka dari kontraksi yang lebih dalam.

"Sejauh ini kredit di bank pelat merah tumbuh 3,36%, bank daerah 8,32%. Sedangkan kredit dari bank swasta hanya 0,91%, sementara untuk bank asing justru terkontraksi," katanya.

Terkait penyaluran kredit modal kerja perbankan Wimboh mengatakan bahwa, sejauh ini masih tumbuh negatif atau terkontraksi 0,8% bila dibandingkan dari tahun ketahun.

Sementara kredit investasi terjadi perbaikan dengan tumbuh 5,9%. Sedangkan kredit secara sektoral, yang diserap oleh perdagangan terkontraksi minus 5,4%, sektor transportasi, komunikasi, pergudangan masih tumbuh tinggi sekitar 11,9%, dan sektor pertambangan tumbuh 11,3%. Di sisi lain, terjadi pertumbuhan pada kredit UMKM di Juli tahun ini sekitar 15% dan korporasi 3,78%.

"Memang bertumbuh, namun peningkatan tersebut belum mampu mendongkrak laju kredit secara nasional. Sehingga bisa mendorong kredit korporasi jadi penting," katanya.

FOLLOW US