• Bisnis

Kuartal II/2020, AirAsia Rugi US$238 Juta

Budi Wiryawan | Rabu, 26/08/2020 04:05 WIB
Kuartal II/2020, AirAsia Rugi US$238 Juta Pesawat AirAsia

Katakini.com - AirAsia Group catat kerugian kuartalan terbesar karena pembatasan perjalanan untuk menahan penyebaran virus corona.

Dilansir dari Bloomberg, AirAsia merugi hingga 992,9 juta ringgit (US$238 juta) pada kuartal II/2020. Angka ini berbanding terbalik dari laba 17,3 juta ringgit dalam periode yang sama tahun sebelumnya.

Penjualan yang turun 96 persen menjadi hanya 119 juta ringgit di kuartal ini menjadi penyebab utama maskapai berbiaya rendah terbesar kedua di Asia Tenggara ini mengalami kerugian.

Chief Executive Officer AirAsia Tony Fernandes telah melakukan pembicaraan untuk usaha patungan dan kolaborasi yang dapat menghasilkan investasi tambahan. Pinjaman bank dan proposal peningkatan modal lainnya juga sedang dipertimbangkan.

“Selama lockdown, kami mengambil kesempatan untuk merestrukturisasi grup dan membangun fundamental untuk bisnis yang berkelanjutan dan layak untuk masa depan,” kata Fernandes dalam sebuah pernyataan, Selasa (25/8/2020), seperti dikutip Bloomberg.

Maskapai penerbangan secara global mendaratkan ribuan pesawat karena negara-negara menutup perbatasan dan membatasi pergerakan orang. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mencatat industri penerbangan tidak akan pulih ke level sebelum pandemi hingga tahun 2024.

Namun, sejumlah tanda pemulihan muncul untuk penerbangan regional, dengan Singapura dan Malaysia setuju membuka akses penerbangan antara kedua negara.

AirAsia yang berbasis di Malaysia sebelumnyamelanjutkan operasional penerbangan di pasar domestik pada akhir April setelah menangguhkannya selama satu bulan.

Per 30 Juni, AirAsia memiliki kas atau setara kas sebesar 996,1 juta ringgit, turun dari 2,59 miliar ringgit tahun lalu. Sekitar 42 persen pendapatan maskapai di kuartal kedua berasal dari kargo dan logistik.

 

FOLLOW US