• News

Donald Trump Tuding FDA Sengaja Perlambat Vaksin Covid-19

Budi Wiryawan | Minggu, 23/08/2020 22:55 WIB
Donald Trump Tuding FDA Sengaja Perlambat Vaksin Covid-19 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: AFP)

Katakini.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menuding anggota "negara bagian" di Food and Drug Administration (FDA) sengaja memperlambat pengujian vaksin virus corona baru (COVID-19) hingga Pemilu November.

Lewat unggahan di akun Twitternya, Trump mengatakan siapa pun di FDA mempersulit perusahaan obat untuk mendaftarkan orang dalam uji klinis untuk menguji vaksin dan terapi untuk COVID-19.

"Jelas, mereka berharap untuk menunda jawaban sampai setelah 3 November. Harus fokus pada kecepatan, dan menyelamatkan nyawa!"  tulis Trump, menandai Komisaris FDA, Stephen Hahn.

Produsen obat yang berkoordinasi dengan FDA dan National Institutes of Health sedang meningkatkan produksi saat pengujian sedang dilakukan untuk merespons sesegera mungkin dengan vaksin COVID-19, yang telah menewaskan hampir 800.000 orang di seluruh dunia.

Trump sering menggunakan Twitter untuk mengkritik lembaga federal, terkadang menuduh mereka dikendalikan oleh negara bagian yang mengacu pada staf lama yang, di mata Trump, bertekad untuk merusak agendanya.

Sebelumnya, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi, Peter Marks pekan lalu mengatakan pada konferensi dengan pejabat pemerintah, eksekutif farmasi dan akademisi bahwa akan mengundurkan diri jika badan tersebut mencap vaksin yang belum terbukti.

Ilmuwan, pejabat kesehatan masyarakat dan anggota parlemen khawatir bahwa pemerintahan Trump akan mendorong FDA untuk menyetujui vaksin sebelum pemungutan suara, bahkan jika data dari uji klinis tidak mendukung penggunaannya secara luas.

Marks, yang divisinya mengatur perawatan bioteknologi mutakhir, vaksin, dan terapi gen, mengatakan kepada Reuters bahwa tidak menghadapi tekanan politik apa pun dan bahwa FDA akan dipandu oleh sains saja.

"Jika itu berubah, saya akan merasa berkewajiban (untuk mengundurkan diri) karena dengan melakukan itu, saya akan menunjukkan kepada publik Amerika bahwa ada yang salah," ujar Marks pada Kamis (20/8). (Reuters)

FOLLOW US