• News

Tak Mau Salah Ambil Kebijakan, Presiden Telpon 3 Lembaga Keuangan Dunia

Yahya Sukamdani | Kamis, 23/07/2020 21:17 WIB
Tak Mau Salah Ambil Kebijakan, Presiden Telpon 3 Lembaga Keuangan Dunia Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Katakini.com - Presiden Joko Widodo mengaku sampai tiga kali menghubungi petinggi lembaga keuangan dunia yaitu International Monetary Fund/IMF, World Bank, dan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Langkah ini dilakukan presiden agar tidak salah langkah dalam mengambil kebijakan ekonomi. 

"Mengendalikan Covid-19 dan ekonomi secara beriringan bukanlah hal yang mudah," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya secara live pada acara Peluncuran Program Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/8/2020).

Menurutnya, tiga bulan lalu telpon Managing Director IMF yang mengatakan kemungkinan ekonomi global akan minus 2,5% tahun ini, dari yang sebelumnya 3%-3,5%.

Kemudian dua bulan yang lalu, telepon bank dunia yang mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh minus 5%.

"Dua minggu yang lalu saya telepon OECD, beda lagi. Pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh minus 6%-7,6%," ujarnya.

Krisis ekonomi yang terjadi secara global akibat pandemi virus Covid-19, jelas membuat semua kepala negara berfikir keras bagaimana secepatnya negaranya keluar dari krisis ekonomi dan krisis kemanusian yang terjadi. Namun, jika salah langkah bisa saja membuat krisis ekonomi semakin berat.

Terkait kesulitan ekonomi yang dialami tersebut, Presiden Joko Widodo bertindak cepat dengan menggulirkan berbagai kebijakan ekonomi salah satunya relaksasi kepada kreditur, khususnya pelaku UMKM.

"Saya sudah perintahkan secepatnya berikan yang namanya relaksasi, berikan yang namanya restrukturisasi kepada UMKM, kepada koperasi. Secepatnya, agar tidak terimbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat," ujarnya.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM memberikan bantuan penyaluran kredit sebesar Rp.1 triliun kepada ratusan koperasi. Melalui bantuan permodalan kredit tersebut pemerintah berharap ekonomi dikalangan bawah bisa bergerak maju.

"Sederhanakan dan percepat prosesnya. Saya tidak ingin pak menteri koperasinya tutup baru dibagikan, ya tidak ada artinya," ujar Jokowi.

FOLLOW US