Katakini.com - Sepanjang Kuartal II Tahun 2020, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp 191,9 triliun.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi kuartal II yang turun di luar ekspektasi BKPM. Rendahnya realisasi juga sejalan tekanan pandemic Covid-19. Pada awalnya, BKPM merencanakan realisasi investasi kuartal II lebih Rp 200 triliun.

“Rencana BKPM lebih Rp 200 triliun untuk kuartal II namun karena kondisi Covid-19 maka kuartal II ini sangat berat,” jelas Bahliul dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal II, di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Ia mengatakan capaian investasi kuartal II telah memenuhi 49,3 persen dari taget realisasi investasi di tahun 2020 sebesar Rp 817,2 triliun.

Lebih lanjut, untuk porsi investasi dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN) pada kuartal II-2020 tercatat Rp 94,3 triliun, atau telah memenuhi 44,1 persen dari target PMDN tahun ini sebesar Rp 469,1 triliun. Tetapi realisasi ini jika secara yoy terkontraksi 1,4 persen.

Untuk capaian PMA tercatat Rp 97,6 atau telah memenuhi 56,2 perse dari target realisasi PMA tahun ini sebesar Rp 348,1 triliun. Realisasi PMA kuartal II turun 6,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Dia mengatakan realisasi PMDN mampu menyerap 145.311 orang pada proyek PMDN dan 117.798 orang pada proyek PMA.

Adapun, lima besar tujuan provinsi pada kuartal II-2020 Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten serta Riau. Dari negara asal PMA, Singapura masih mendominasi di urutan pertama, disusul Hong Kong, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.