• Bisnis

Minyak Impor Disebut Lebih Murah, SKK Migas Angka Bicara

Rizki Ramadhani | Sabtu, 18/07/2020 09:25 WIB
  Minyak Impor Disebut Lebih Murah, SKK Migas Angka Bicara Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto

Katakini.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menolak anggapan bahwa minyak impior lebih murah dibanding membeli minyak dalam negeri. Penilaian perbandingan harga tidak bisa hanya dengan kata-kata, tapi melalui angka.

"Tidak hanya kata-kata lebih murah, kalau nggak ada ongkos transport saya yakin, saya juga pernah jadi Dirut Pertamina, crude domestik lebih murah daripada impor, ini perlu diklarifikasi," ungkapnya dalam paparan kinerja Semester I SKK Migas, Jumat, (17/07/2020).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pernah menyampaikan tanggapan saat harga minyak anjlok dan memilih tidak menurunkan harga BBM. Nicke menegaskan, faktanya impor minyak lebih murah. Menutup kilang dan sumur juga akan lebih menguntungkan bagi perseroan.

SKK Migas menyoroti kinerja hulu minyak dan gas Pertamina, karena banyak anak usahanya yang mendapat rapor merah terkait lifting semester I 2020 yang masih jauh dari target. Sepanjang Semester I 2020 realisasi lifting minyak nasional baru sebesar 720,2 ribu barel minyak per hari (BOPD).

Realisasi ini berasal dari 15 kontraktor, di mana empat di antaranya berasal dari anak usaha Pertamina di bidang hulu. Dwi mengatakan sudah berkirim surat peringatan yang ia sebut sebagai surat cinta ke Pertamina.

"Terkait kinerja merah tiap bulan kita review, kita kirim surat cinta terhadap yang merah-merah itu. Kita sampaikan peringatan, kita panggil, diskusikan. Kita secara serius sampaikan capaian target semua wilayah kerja Pertamina," ungkapnya.

FOLLOW US