Katakini.com - Bank Dunia memperkirakan akan ada tambahan penduduk miskin di Indonesia sekitar 5,5 juta hingga 8 juta orang akibat  pandemi Covid-19.

World Bank Lead Economist untuk Indonesia,  Frederico Gil Sander mengatakan, potensi bertambahnya jumlah penduduk miskin tersebut karena Covid-19 membuat masyarakat sulit untuk bekerja, serta banyaknya pekerja terdampak pemutusan hubungan kerja.

Selain itu, PHK juga menyebabkan adanya penurunan agregat pendapatan rumah tangga sebagai akibat 2,6 hingga 3,6 juta orang kehilangan pekerjaan.

Dilansir Anadolu Agency, Frederico Gil Sander mengatakan,  penurunan pendapatan yang paling tajam akan terjadi di sektor jasa tradisional dan pertanian dan diikuti oleh manufaktur.

“Tanpa adanya dukungan masif dari pemerintah, apabila kita asumsikan ekonomi kontraksi, maka kemiskinan akan meningkat sangat signifikan,” kata Sander dalam diskusi virtual, Kamis.

Sander menambahkan bahwa tambahan kemiskinan bisa diredam melalui kebijakan yang tepat seperti yang sudah dilakukan saat ini melalui alokasi dana untuk penanganan dampak Covid-19 terhadap perekonomian hingga ratusan triliun rupiah.

“Jika tidak ada bansos dan tanpa ada dukungan pemerintah, akan ada jutaan orang jatuh miskin. Oleh karena itu, penargetan sangat penting, terutama untuk mereka yang kehilangan pendapatan karena dampak pandemik,” jelas Sander.