• News

Sebanyak 10 Rumah Hanyut di Luwu Utara

Budi Wiryawan | Rabu, 15/07/2020 18:10 WIB
Sebanyak 10 Rumah Hanyut di Luwu Utara Suasana Banjir Bandang di Luwu Utara (Istimewa)

Katakini.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muchtar mengatakan, hampir seluruh rumah yang terendam banjir, saat ini kondisinya dipenuhi lumpur. Berdasarkan data yang tercatat oleh BPBD Luwu Utara, 213 rumah yang tertimbun lumpur.

"Sebanyak 213 rumah yang tertimbun oleh sedimen material lumpur, 10 rumah hanyut. Ada juga beberapa rumah yang sudah luluh lantak, tidak berbentuk seperti rumah," kata Muslim, Rabu (15/7/2020).

Sejumlah daerah yang diterjang banjir bandang hingga kini masih gelap gulita karena adanya pemadaman listrik. Pemadaman dilakukan sesaat banjir bandang menerjang Luwu Utara. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ada masyarakat yang tersetrum.

Hasil pemantauan BPBD, memang banyak rumah yang sudah tidak layak huni pasca-diterjang banjir bandang. Rumah tersebut, kata Muslim, hancur tertimbun lumpur.

"Untuk kondisi perumahan warga hampir semuanya masih tertimbun lumpur gara-gara kemarin. Ada beberapa rumah yang bahkan sudah tidak terlihat seperti rumah," pungkasnya.

Sekadar informasi, banjir bandang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin 13 Juli 2020 sekira pukul 19.00 waktu setempat. Lebih dari 4.000 keluarga terdampak akibat bencana tersebut.

Enam kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Akibat banjir tersebut, BPBD melaporkan sepuluh warga meninggal dunia (data Tim SAR 16 orang), 10 warga berhasil diselamatkan dan 46 lainnya masih dalam pencarian (data Tim SAR 23 orang hilang). Kesepuluh korban luka-luka tersebut dirujuk ke RSUD Masamba.

Banjir bandang itu dipicu salah satunya karena hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

FOLLOW US