• News

Sertifikasi Protokol Kesehatan Pariwisata Banyuwangi Bisa Jadi Contoh Tempat Lain

Yahya Sukamdani | Sabtu, 27/06/2020 05:03 WIB
Sertifikasi Protokol Kesehatan Pariwisata Banyuwangi Bisa Jadi Contoh Tempat Lain Kepala Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo (kanan) dan Bupati Banyuwangi, Jawa Timur Abdullah Azwar Anas (tengah). Foto: jatimnow

Katakini.com - Langkah Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, yang mengeluarkan sertifikasi protokol kesehatan di sektor pariwisata bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

"Hari ini saya melihat tempat wisata di Banyuwangi telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, dan bahkan di lokasi ini sudah terpasang sertifikat normal baru sebagai jaminan keamanan dan kesehatan bagi pengunjung yang datang. Sertifikasi seperti ini harus diikuti oleh daerah lain," katanya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Banyuwangi, Jumat (26/6/2020).

Gugus tugas sendiri telah mengeluarkan aturan, bagi pemerintah daerah di zona kuning dan hijau bisa membuka kegiatan pariwisata secara bertahap, namun dengan catatan, pemerintah daerahnya wajib melakukan pembinaan terhadap pelaku pariwisata tentang protokol kesehatan.

"Jangan sampai pengelola wisatanya belum mendapat pelatihan tentang protokol kesehatan sudah dikunjungi oleh wisatawan. Ini berisiko bagi pengunjung yang datang. Harus seperti Banyuwangi, tidak hanya memberi pelatihan, bahkan juga melakukan sertifikasi," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan sampai saat ini pihaknya terus membenahi skenario norma baru pariwisata, mulai dari sertifikasi protokol kesehatan hingga penggunaan teknologi atau aplikasi untuk mendukung protokol.

"Arahan Presiden Jokowi, para menteri, Pak Doni Monardo menjadi pendorong bagi kami untuk terus berbenah," tuturnya.

Setiap hari, lanjut Anas, tim berkeliling melakukan semacam sertifikasi ke objek-objek wisata, hotel, homestay, kafe, restoran dan warung rakyat untuk mengecek protokolnya.

"Objek yang sudah oke, diberi sertifikat, ditempelkan di lokasi dan ditampilkan di aplikasi sehingga mudah dicari wisatawan. Tapi dievaluasi berkala, jika melanggar, sertifikatnya dicabut," tuturnya.

FOLLOW US