Katakini.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (25/6/2020) malam. Keduanya membicarakan berbagai hal terkait persoalan kekinian. 

Pertemuan yang berlangsung di markas besar partai berlambang pohon beringin itu merupakan kunjungan balasan dari pertemuan antara Airlangga dengan eks Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu yang lalu.

Pertemuan sendiri dimulai sekitar pukul 20:00 WIB dan berlangsung secara tertutup. Tampak hadir sejumlah elite dari kedua partai antara lain Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Paulus dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky.

"Ini adalah silaturahmi tindaklanjut kunjungan balasan daripada pimpinan Partai Demokrat, menindaklanjuti dari pertemuan yang lalu, dan ini adalah pertemuan dengan ketua umum Demokrat terpilih," kata Airlangga dalam konferensi pers selepas pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai hal. Mulai dari situasi normal baru, kondisi kenegaraan, hingga berbagai program stimulus pemerintah seperti jaring pengaman sosial (JPS) sampai dengan yang berkaitan dengan sektor keuangan.

"Dan yang kedua tentu melanjutkan pembicaraan yang lalu, walaupun posisi Partai Demokrat tidak di pemerintahan, dan Partai Golkar di pemerintahan, namun kita mempunyai ideologi yang terkait dengan pembangunan," kata Airlangga.

"Partai Demokrat dan Partai Golkar bersepakat untuk ini kita terus jaga, dan kita akan terus selalu berkomunikasi agar agenda-agenda nasional kita bisa jaga, demi kemaslahatan masyarakat yang luas," lanjutnya.

Terakhir, keduanya berbicara mengenai agenda politik yang berkaitan dengan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020. Pesta demokrasi di tingkat daerah itu akan dilakukan dengan normal baru seiring dengan adanya pandemi Covid-19.

"Partai Golkar dalam pilkada ini ada 33 pasangan bersama dengan Partai Demokrat, dan ada potensi 31 daerah lain," ujar Airlangga.

Dalam kesempatan sama, AHY mengatakan bahwa Demokrat dan Golkar sepakat untuk bekerja sama dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19. Kendati berbeda bendara, namun komitmen kedua belah pihak akan tetap mengedepankan kemajuan Indonesia.

"Tentu persatuan harus diutamakan, walaupun masing-masing partai politik mempunyai kedaulatan, punya pandangan dan persepsi yang mungkin berbeda-beda, tapi pada akhirnya kita harus dalam satu konstruksi besar, yaitu untuk menyelematkan bangsa ini dari krisis pandemi termasuk berbagai dampak sosial-ekonomi," katanya.