• News

Amankan Stok Beras, Pemerintah Diminta Waspadai Perubahan Iklim

Rizki Ramadhani | Kamis, 25/06/2020 10:55 WIB
 Amankan Stok Beras, Pemerintah  Diminta Waspadai Perubahan Iklim Ilustrasi

Katakini.com - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania menyatakan pemerintah perlu mewaspadai dampak perubahan iklim terhadap stok beras dan komoditas pangan lainnya.

Galuh dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/6/2020), mengingatkan bahwa pada kemarau ekstrim tahun 2019 bahkan berdampak pada menurunnya produksi beras sebesar 7,76 persen.

"Kondisi iklim yang tak menentu harus diwaspadai karena dapat berpengaruh pada penyerapan beras pada musim panen kedua tahun 2020, yang diprediksi oleh Bulog akan berlangsung sekitar September-November nanti. Jika melihat dari harga beras melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis nasional, harga beras cenderung berada di kisaran Rp 11,900 per kilogram atau stabil tinggi sejak April 2020," paparnya.

Menurut dia, untuk menjaga kestabilan harga beras di semua wilayah di Indonesia, pendistribusian beras oleh Bulog harus dikelola dengan baik agar mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Ia berpendapat bahwa pendistribusian yang merata bertujuan untuk menghindari terjadinya ketimpangan harga antara harga beras di wilayah yang surplus produksi berasnya dan wilayah yang produksinya mengalami defisit.

"Perhitungan pun harus dilakukan secara berkala, dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi, jangan sampai harga beras nanti terus berada dalam level tinggi atau perlahan naik. Karena jika perhitungan menunjukkan perlunya pengadaan beras dalam jumlah yang lebih banyak, mau tidak mau perhitungan untuk impor juga harus dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindari keterlambatan akibat proses panjang impor yang harus dilalui," jelas Galuh.

FOLLOW US