• News

China Tutup Pabrik Pepsi Hingga Setop Impor Ayam dari AS

Budi Wiryawan | Senin, 22/06/2020 15:35 WIB
China Tutup Pabrik Pepsi Hingga Setop Impor Ayam dari AS Ilustrasi bendera AS dan China (foto: google)

Katakini.com - Administrasi Umum Kepabeanan China mengumumkan menangguhkan impor unggas dari produsen terkenal Amerika Serikat (AS) dan memerintahkan penutupan pabrik Pepsi di Beijing. Kedua pabrik tersebut terkena penyakit menular COVID-19.

Dalam sebuah pernyataan, Minggu (21/6), pihak Bea Cukai China mengatakan, impor ayam beku dari pabrik raksasa pengolah daging, Tyson Foods yang berbasis di AS sementara ditangguhkan setelah perusahaan mengkonfirmasi kasus COVID-19 di pabrik yang terletak di Springdale, Arizona.

Bea Cukai menambahkan bahwa produk dari perusahaan yang sudah tiba di negara Asia akan disita.

China juga memerintahkan menutup raksasa makanan dan minuman Amerika, PepsiCo yang berada di ibukota Beijing setelah sejumlah karyawannya dinyatakan positif terjangkit virus corona baru.

Juru Bicara Perusahaan PepsiCo, Fan Zhimin mengatakan, 87 kontak dekat telah dilacak dan dikarantina.

Pemerintah China meningkatkan pengawasan terhadap makanan impor setelah sekelompok kasus COVID-19 yang baru dilacak ke papan potong yang digunakan untuk menangani salmon impor di Xinfadi, sebuah pasar makanan grosir yang luas di Beijing, lebih dari seminggu yang lalu.

Pasar memasok lebih dari 70% dari produk segar ibukota.

Menurut pejabat kesehatan China, wabah baru COVID-19 di Beijing juga telah menyebar ke Tongzhou, pusat administrasi di ibukota, tempat kantor-kantor pemerintah utama berada.

China mulai menguji daging, makanan laut, dan produk segar untuk virus corona baru minggu lalu dan sejumlah pelabuhan bahkan mulai membuka semua wadah daging untuk melakukan tes coronavirus.

Bea Cukai pada Jumat (19/6) meminta eksportir makanan untuk menandatangani deklarasi bahwa produk mereka tidak terkontaminasi oleh coronavirus novel.

China meningkatkan impor unggas AS pada November tahun lalu, ketika Beijing mengakhiri larangan perdagangan hampir lima tahun. (Press TV)

FOLLOW US