• Kesra

Malaysia Tidak jadi Berangkatkan 31.600 Jemaah Haji

Budi Wiryawan | Jum'at, 12/06/2020 22:35 WIB
Malaysia Tidak jadi Berangkatkan 31.600 Jemaah Haji Umat Islam melaksanakan ibadah haji atau umrah di Kabah, Mekkah, Arab Saudi

Katakini.com - Malaysia tidak jadi berangkatkan jemaah haji sekitar 31.600 tahun ini mengingat pandemi global virus corona baru (COVID-19) yang sedang berlangsung.

Keputusan untuk membatalkan didasarkan pada konsultasi dengan Kementerian Kesehatan Malaysia dan Dewan Dana Haji Malaysia (Tabung Haji), serta dengan anggota pertemuan khusus Komite Dewan Nasional untuk Urusan Agama Islam Malaysia yang mengambil tempat pada 9 Juni.

"Ziarah untuk semua orang Malaysia untuk musim Haji Hijrah 1441 ditunda untuk tahun depan,"  kata Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Hal Ihwal Agama), Senator Datuk Dr. Zulkifli Mohamad Al-Bakri pada konferensi pers pada Kamis (11/6).

Al-Bakri mengatakan, penangguhan haji ke 2021 dilakukan setelah mempertimbangkan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat Malaysia. Mereka yang memiliki visa furada - visa haji yang diperoleh langsung dari kedutaan Arab Saudi - juga tidak diizinkan untuk pergi haji tahun ini.

Pandemi COVID-19 menyebabkan krisis kesehatan global yang serius. Virus yang pertama kali mewabah di kota Wuhan, China akhir tahun lalu itu sudah menginfeksi 7,4 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan lebih dari 418.000 kematian.

"Kemarin saya mengundang dan bertemu dengan Duta Besar Saudi untuk Malaysia dan menyerahkan surat resmi penundaan Haji untuk Malaysia untuk disampaikan kepada Dr. Mohammed Saleh bin Taher Benten, menteri Haji dan Umrah untuk Kerajaan Arab Saudi," katanya.

Keputusan Malaysia membatalkan mengirim jemaah haji tahun ini mengikuti tetangganya di Asia Tenggara, Indonesia, Singapura, Kamboja, Thailand, dan Brunei.

Malaysia mengambil langkah-langkah tegas dalam menghentikan penyebaran virus corona, termasuk memberlakukan Perintah Pengendalian Gerakan sejak 16 Maret dan melakukan pengujian massal untuk COVID-19 di kalangan pekerja migran dan pengungsi.

Akibatnya, Malaysia berhasil mengurangi kasus baru. Saat ini memiliki total 8.369 kasus, di mana 7.065 telah pulih.

Malaysia secara bertahap mengizinkan sebagian besar bisnis dan tempat ibadah, termasuk masjid, dibuka dengan pengamatan ketat terhadap langkah dan pedoman jarak sosial. (Press TV)

FOLLOW US