• Bisnis

Kuartal III/2020, Pasar properti Diprediksi Membaik

Budi Wiryawan | Senin, 08/06/2020 22:05 WIB
Kuartal III/2020, Pasar properti Diprediksi Membaik Ilustrasi Perumahan

Katakini.com - Sentimen pandemi Virus Corona (Covid-19) terhadap Pasar properti dinilai bakal kembali stabil pada kuartal III/2020.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, kuartal kedua jadi periode penyesuaian pasar properti nasional. Pengembang dinilai telah melakukan pelbagai penyesuaian, baik target penjualan maupun penyediaan suplai. 

"Kemudian pada kuartal ketiga 2020, situasi diprediksi menjadi lebih stabil, di mana pasar properti sudah menyesuaikan diri dengan situasi kenormalan baru atau new normal," katanya, Senin (8/6/2020).

Kendati demikian, Marine menjelaskan bahwa dari sisi suplai pengembang diprediksi masih akan menahan diri dalam peluncuran produk baru. Sementara itu, permintaan dinilai akan semakin terfokus pada segmen pembeli rumah pertama dan investor.

Hal ini terutama memanfaatkan penyesuaian harga yang diprediksi akan dilakukan oleh para penjual.

Berdasarkan laporan Rumah.com Indonesia Property Market Index, suplai pada kuartal pertama 2020 menunjukkan anomali terhadap siklus properti kuartalan.

Indeks suplai properti yang biasanya mengalami lonjakan secara kuartalan pada kuartal pertama setiap tahunnya, justru menunjukkan penurunan sebesar 5 persen di angka angka 109,0.

Marine mencatat bahwa turunnya indeks suplai pada kuartal pertama 2020 menjadi indikasi pengembang yang memasang sikap melihat dan menunggu yang salah satunya disebabkan oleh wabah corona yang terjadi menjelang akhir kuartal pertama 2020.

"Ini berbeda dengan tren kuartalan di mana biasanya suplai pada kuartal ganjil justru meningkat," katanya.

Indeks suplai hunian secara nasional dipengaruhi oleh daerah-daerah penyuplai hunian terbesar, yaitu DKI Jakarta 66 persen, Jawa Barat 12 persen, dan Banten 10 persen.

Indeks suplai hunian DKI Jakarta pada kuartal pertama 2020 berada pada angka 117,7 atau turun sebesar 4,2 persen secara kuartalan. Sementara itu, Banten sebesar 127,5 atau turun sebesar 3,3 persen.

Kendati menunjukkan kenaikan dari sisi indeks harga, Jawa Barat mengalami penurunan dari sisi suplai. Indeks suplai Jawa Barat berada pada angka 102,6 atau turun 4,5 persen secara kuartalan.

FOLLOW US