• Bisnis

Kuartal I, Bank Mandiri Cetak labar Rp7,9 Triliun

Budi Wiryawan | Senin, 08/06/2020 20:35 WIB
Kuartal I, Bank Mandiri Cetak labar Rp7,9 Triliun Gedung Bank Mandiri

Katakini.com - Selama kuartal I tahun 2020, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) catatkan pertumbuhan laba bersih 9,44 persen menjadi Rp7,92 triliun dibandingkan Maret 2019 sebesar Rp7,23 triliun.

Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp7,74 triliun di Maret 2020. Di mana, tumbuh 23,95 persen dibanding Maret 2019 yang sebesar Rp6,24 triliun.

Kemudian, kenaikan laba juga didorong oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20 persen, dari Rp790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp902,7 triliun di Maret 2020, dengan NPL gross terjaga di level 2,36 persen.

Portofolio kredit di segmen wholesale (bank only) sampai dengan Maret 2020 mencapai Rp513 triliun atau tumbuh 17,92 persen YoY. Sementara pada segmen retail (bank only) sebesar Rp273,1 triliun, tumbuh 9,47 persen secara tahunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, mengatakan, perseroan konsisten kembangkan segmen UMKM. Kredit UMKM hingga Maret 2020 mencapai Rp89,2 triliun, tumbuh 6,90 persen secara yoy, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM.

Lalu, lanjut dia, untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Bulan Maret (ytd), total KUR yang disalurkan mencapai Rp6,58 triliun, tumbuh 27,2% (yoy) dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur.

"Jadi, saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas asset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan," ujar Royke Tumilaar di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Dia menjelaskan, Bank Mandiri fokus melakukan inovasi untuk mengembangan layanan digital. Ke depan, layanan digital diproyeksikan dapat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan Bank mandiri secara berkelanjutan.

Aplikasi Mandiri Online, salah satu layanan digital unggulan Bank Mandiri, hingga Maret 2020 pengguna aktifnya mencapai lebih dari 3,6 juta pengguna, tumbuh 62% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp229,5 triliun.

“Kami memiliki komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dan konsisten memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada pemegang saham. Untuk itu, kami fokus untuk mengantisipasi masa depan dimana salah satunya adalah mengembangkan solusi perbankan digital seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang cenderung beralih ke channel digital," ungkap dia.

 

FOLLOW US