Sebaliknya, jika di dalam pesawat tersebut terdapat lima penumpang yang positif Covid-19, maka jadwal penerbangannya ke China akan ditangguhkan selama sepekan.

Kalau ada 10 penumpang yang terdeteksi positif Covid-19, maka sanksi penangguhannya selama empat pekan.

Pengamat independen, Qi Qi, mengatakan kebijakan penghargaan dan hukuman itu akan membuat pihak maskapai memprioritaskan pengendalian pandemi saat terbang ke China.

Kebijakan tersebut merupakan sinyal positif bahwa China membuka lagi jalur penerbangan internasional dengan cara yang aman dan fleksibel sesuai dengan permintaan pasar seiring dengan mulai menyusutnya pandemi dan peningkatan upaya pencegahan, demikian Zheng Hongfeng selaku CEO VariFlight dikutip Global Times.

Beberapa maskapai asing dari Australia, Kanada, dan Amerika Serikat berarti juga akan diizinkan kembali beroperasi di China.

Sebelumnya CAAC memberikan lampu hijau bagi maskapai dari delapan negara, yakni Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Swiss.