• Kesra

Komunitas Adat Indonesia Ditetapkan Pemenang Equator Prize 2020

Syafira | Sabtu, 06/06/2020 05:51 WIB
Komunitas Adat Indonesia Ditetapkan Pemenang Equator Prize 2020 Masyarakat Adat Taman Nasional Kayan Mentarang

Katakini.com - Forum Musyawarah Masyarakat Adat Taman Nasional Kayan Mentarang  dinobatkan sebagai salah satu penerima Equator Prize 2020. Penghargaan ini diberikan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan para mitranya.

Pengumuman ini bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni.

Terdiri dari 11 kelompok adat yang tersebar di areal seluas 20.000 km2, Forum Musyawarah Masyarakat Adat Taman Nasional Kayan Mentarang (FoMMA) berhasil mengadvokasi pengaturan pengelolaan kolaboratif pertama untuk Taman Nasional di Indonesia, di mana pemerintah dan otoritas adat memutuskan bersama tentang pengelolaan dan akses sumber daya dan penggunaan hak-hak adat.

Pada tahun 2019, Rumah Panjang Dayak Iban Sungai Utik Indonesia, dari Kalimantan Barat memenangkan Equator Prize.

Equator Prize memberi pengharggan kepada 10 komunitas lokal dan adat dari seluruh dunia. Organisasi pemenang menunjukkan solusi inovatif berbasis alam untuk mengatasi kehilangan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.

Selama bertahun-tahun, para pemenang Equator Prize yang mewakili komunitas adat telah mendorong untuk mengadopsi cara yang lebih baik untuk hidup berdampingan dengan alam, mengakui dan menghormati hubungan antara kesehatan manusia dan planet ini.

Sekarang, mereka mengulangi pesan itu dengan mempertimbangkan virus Corona — bagaimana perlindungan, penggunaan berkelanjutan, dan pemulihan alam dapat memastikan kesejahteraan dan mata pencaharian bagi masyarakat di seluruh dunia.

“Ketika alam kita menghadapi berbagai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Equator Prize menampilkan berbagai solusi berbasis alam yang luar biasa yang dipelopori oleh komunitas lokal dan masyarakat adat,” kata Administrator UNDP, Achim Steiner.

Pemenang Equator Prize masing-masing akan menerima 10.000 dolar AS dan kesempatan untuk bergabung dengan serangkaian acara khusus yang terkait dengan Majelis Umum PBB, KTT Alam PBB dan Pekan Iklim Global pada akhir September. Mereka akan bergabung dengan jaringan 245 komunitas dari 81 negara yang telah menerima Equator Prize sejak tahun 2002.

FOLLOW US