• News

Nusa Dua Bali Jadi Contoh Obyek Wisata New Normal

Aliyuddin Sofyan | Jum'at, 05/06/2020 16:33 WIB
Nusa Dua Bali Jadi Contoh Obyek Wisata New Normal Pantai Nusa Dua, Bali.

Katakini.com  - Kawasan wisata Nusa Dua, Bali akan dijadikan proyek percontohan penerapan destinasi wisata normal baru.

"Indonesia, seperti banyak negara, saat ini kita tengah fokus pada penyiapan new normal sebagai persiapan menyambut kembali turis,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya, Jumat (5/6/2020).

Nia mengatakan, sejak awal pemerintah berkomitmen dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi dampak Covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk penyiapan protokol tatanan kenormalan baru pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Sebelum membuka destinasi kita perlu membangun rasa percaya diri agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Dan di sini langkah-langkahnya," jelas Nia.

Dalam program tersebut Kemenparekraf membagi dalam dua tahapan yaitu Gaining Confidence dan Appealing. Gaining Confidence dimulai dari penyiapan protokol Cleanliness, Health, and Safety (CHS) yang nantinya akan dikemas melalui video tutorial yang menarik dan buku panduan yang mudah dimengerti bagi pemangku kepentingan pariwisata seperti hotel, restoran, pusat perbelanjaan, destinasi wisata, dan lainnya.

Kemudian dilanjutkan dengan tahapan, training, simulasi, publikasi, dan kampanye serta aplikasi penerapan CHS. Sementara dalam tahapan Appealing, Kemenparekraf akan menjalankan sejumlah program seperti Mega Famtrip dengan melibatkan key opinion leader (KOL), media serta travel agent (TA) dan tour operator (TO).

Kemudian juga membuat joint promotion dengan membuat paket tur bersama airlines dan TA/TO serta menyiapkan penyelenggaraan kegiatan MICE dalam skala kecil.

"Namun kami tekankan bahwa pembukaan destinasi bergantung atas keputusan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan pemerintah daerah. Karena setiap destinasi tentu memiliki situasi dan kondisi yang berbeda," ujar Nia.

FOLLOW US