• News

Netflix Dikecam Setelah Sebut Arab Saudi Pernah Dijajah

Budi Wiryawan | Jum'at, 29/05/2020 18:15 WIB
Netflix Dikecam Setelah Sebut Arab Saudi Pernah Dijajah Ilustrasi Netflix

Katakini.com - Platform video streaming Netflix dikecam warganet setelah film dokumenternya `History 101` dianggap salah kaprah, karena menyiratkan bahwa Arab Saudi pernah dijajah.

Dalam episode kelima dari seri "Minyak dan Timur Tengah", narator mengatakan, "Arab Saudi telah merdeka sejak 1932", sebelum menggambarkan bagaimana Suriah dan Lebanon membebaskan diri dari pemerintahan kolonial Prancis pada 1946.

Padahal seperti diketahui, dikutip dari Al-Arabiya pada Jumat (29/5), tidak seperti kebanyakan negara Timur Tengah, Arab Saudi tidak pernah menjadi jajarah dari negara Eropa.

"Dear @netflix. Dalam acara History 101 (musim 1, episode 5, berjudul Oil & the Middle East) Anda mengklaim bahwa Saudi Arabia telah merdeka sejak 1932. Maukah Anda berbagi dengan kami, Saudi, memperoleh kemerdekaan dari siapa? Karena itu berita baru bagi kami," tulis Talal Mohamed Al Abdullah Al Faisal di Twitter.

"Aku baru saja menonton film dokumenter itu, yang penuh dengan pemalsuan dan memikirkan hal itu! Terima kasih Talal," balas Ghaith Alshaia.

Dalam sejarahnya, Raja Abdulaziz bin Saud menyatakan dasar Kerajaan Arab Saudi pada 23 September 1932.

Deklarasi tersebut adalah puncak dari proses ekspansi dan konsolidasi di Semenanjung Arab yang dipimpin oleh Raja Abdulaziz, dimulai dengan penaklukannya kembali ke ibukota leluhur keluarga Al Saud, Riyadh pada 1902.

Pada 1915, Raja Abdulaziz yang saat itu Amir Najd, menandatangani perjanjian perlindungan dengan Inggris, kekuatan dominan di wilayah tersebut pada saat itu.

Namun, wilayahnya tidak pernah menjadi koloni formal yang kemudian memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan Eropa, seperti yang dilihat oleh film dokumenter Netflix.

Sebaliknya, pada 1927 Abdulaziz menjadi Raja Hejaz-Nejd, setelah memperluas kekuasaan Arab Saudi di Hejaz dan menyatukannya dengan wilayah lain di Arab, termasuk al-Ahsa yang sekarang menjadi sebagian besar Arab Saudi.

Pada tahun yang sama, Inggris mengakui kemerdekaan Arab Saudi sepenuhnya dari pihak mereka dalam Perjanjian Jeddah.

Deklarasi 1932 Saudi menyatukan kerajaan ganda ini menjadi satu monarki, mengubah nama negara menjadi Kerajaan Arab Saudi. Raja Abdulaziz memerintah Kerajaan sampai kematiannya pada 1953, ketika ia digantikan oleh putranya Saud.

FOLLOW US