• Kesra

Studi: Herd Immunity yang Diterapkan Swedia Belum Ampuh

Syafira | Jum'at, 22/05/2020 13:05 WIB
Studi: Herd Immunity yang Diterapkan Swedia Belum Ampuh Miqueias Moreira Kokama (tengah) memeluk kerabat saat mengikuti proses pemakaman ayahnya yang Kepala Suku Kokama, Messias Kokama (53), meninggal karena penyakit virus corona (COVID-19) di Parque das Tribos, Amazon, Manaus, Brazil, (14/5/2020).

Katakini.com - Sebuah penelitian di ibu kota Swedia, Stockholm membuktikan bahwa herd immunity atau kekebalan kawanan yang diterapkan di negara tersebut tidak cukup ampuh melawan virus corona baru (Covid-19).

Dikutip dari Business Insider pada Jumat (22/5), berdasarkan 1.100 tes di Swedia, hanya 7,3 persen orang di Stockholm yang mengembangkan antibodi Covid-19.

Para ahli mengatakan, populasi baru bisa dikatakan mencapai kekebalan kawanan terhadap virus, ketika sekitar 60 persen orang telah memiliki antibodi virus tersebut.

Tom Britton, seorang profesor yang membantu mengembangkan model peramalan agensi, mengakui bahwa perhitungannya mungkin salah.

"Itu berarti perhitungan yang dibuat oleh agensi dan saya sendiri cukup salah, yang mungkin dilakukan, tetapi jika itu yang terjadi, mereka sangat salah," katanya kepada surat kabar Swedia Dagens Nyheter menurut The Guardian.

"Atau lebih banyak orang yang terinfeksi dari pada antibodi yang dikembangkan," sambung dia.

Britton sebelumnya menyatakan bahwa sekitar setengah penduduk negara itu berpeluang terinfeksi pada akhir April.

Dan Swedia pada minggu ini menyalip Inggris, Italia, dan negara Eropa lainnya sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19 per kapita.

Tidak seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Swedia belum menerapkan tindakan penguncian yang ketat dalam menanggapi pandemi Covid-19. Pemerintah cenderung membiarkan bisnis tetap terbuka dan siswa bersekolah.

Pemerintah Swedia juga hanya menargetkan 100.000 tes per minggu, dan berfokus terutama pada pengujian petugas kesehatan dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit.

Dikatakan bahwa pemerintah tidak hanya bertujuan untuk mencapai kekebalan kawanan, namun juga memperlambat penyebaran virus untuk memastikan bahwa kapasitas layanan kesehatannya tidak dilanggar.

Temuan baru ini menantang para pendukung strategi kekebalan-kawanan.

"Saya pikir kekebalan kawanan masih jauh, jika kita pernah mencapainya," tegas Bjorn Olsen, seorang profesor kedokteran infeksi di Universitas Uppsala.

FOLLOW US