• Bisnis

Permintaan Ekspor Krisan ke Jepang Masih Tinggi

Budi Wiryawan | Minggu, 17/05/2020 21:15 WIB
Permintaan Ekspor Krisan ke Jepang Masih Tinggi Ekspor Tanaman Krisan terus berjalan (Kementan)

Katakini.com - Permintaan tanaman hortikultura, khususnya florikultura (tanam hias) masih sangat tinggi di saat di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19) yang melanda hampir semua negara.

Tingginya permintaan tanaman Florikultura tidak terlepas dari upaya Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meningkatkan ekspor komoditas pertanian menjadi tiga kali lipat (GraTiEks) disamping terus meningkatkan kualitas dan mutu dari komoditas pertanian,

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, permintaan akan tanaman hias tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari luar. Salah satu tanaman hias yang masih diminati adalah tanaman krisan atau di Indonesia juga dikenal dengan nama seruni.

"Permintaan ekspor untuk benih tanaman krisan yang masih tinggi datang dari beberapa Negara di kawasan Asia Timur utamanya Negara Jepang," ujar Prihasto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/5/2020).

Prihasto mengatakan, tanaman krisan atau seruni sangat berkembang di Indonesia. Varietas yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian (Kementan) untuk saat ini sudah mencapai 105 varietas.

"Ini masih akan bertambah mengingat masih meningkatnya minat akan tanaman hias cantik yang satu ini. Varietas-varietas yang telah terdaftar mayoritas adalah hasil pemuliaan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Hias," katanya.

"Ada juga yang merupakan introduksi yang berasal dari luar negeri," tambahnya.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bisnis tanaman hias dan aktif melakukan permohonan untuk ekspor tanaman krisan adalah Perusahaan Transplant Indonesia. Transplant Indonesia merupakan salah satu eksportir benih krisan yang ada di Indonesia.

Perusahaan yang berlokasi di Kampung Garung, Desa Cirumput Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Jawa Barat telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1996. Perusahaan ini mengekspor benih krisan ke negara Jepang dalam bentuk rooted cuttings dan unrooted cuttings.

"Pengiriman dilakukan seminggu sekali namun di bulan-bulan tertentu pengiriman bisa dilakukan dua kali seminggu sesuai permintaan," ujar Kepala Bagian Umum Transplant Indonesia, Dodi.

Dodi menambahkan, saat ada pandemi sekarang ini pengiriman tetap dilakukan seminggu sekali hanya volumenya saja yang berkurang karena pesawat yang terbatas. "Biasanya sekali pengiriman sekitar 200.000 pcs sekarang hanya sekitar 150.000 pcs," katanya.

Selama setahun Transplant Indonesia mengekspor sekitar 14 juta pcs benih krisan ke Okinawa, Jepang dengan nilai ekspor mencapai hampir Rp9 miliar rupiah.

"Benih krisan yang diekspor merupakan hasil produksi di kebun yang dikelola sendiri oleh perusahaan. Peluangnya terbuka bagi siapapun. Pasarnya luas," pungkas Dodi.

FOLLOW US