• News

Pedagang dan Pengrajin Masker Kain Bermunculan

Eko Budhiarto | Selasa, 07/04/2020 12:22 WIB
Pedagang dan Pengrajin Masker Kain Bermunculan Illustrasi

Katakini.com - Kelangkaan masker bedah atau N-95 sudah beberapa bulan terjadi, hampir di setiap apotik dan toko obat keberadaan masker ini amat sulit didapatkan, apalagi pasca himbauan pemerintah menetapkan "masker untuk semua". Kelangkaan masker ini sudah makin tidak bisa dihindari.

Tetapi himbauan pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk wajib memakai masker guna mencegah penyebaran virus Corona Covid-19 tidak mengharuskan masyarakat memakai masker bedah atau N-95.

Masyarakat justru diminta menggunakan masker kain karena dapat digunakan berulangkali setelah bersih dicuci. Sementara masker bedah atau N-95 yang sekali pakai ditujukan kepada petugas medis.

Hal ini membawa berkah tersendiri buat pedagang dan pengrajin masker kain. Sekarang sangat mudah ditemui para pedagang masker kain di pinggir jalan, karena banyak masyarakat Indonesia menangkap peluang ini dengan menjadi pedagang masker kain dadakan dan pengrajin masker dadakan.

"Hampir semua usaha lesu mas, saya melihat cuma ini peluang usaha yang menjanjikan, lumayan lah! nambah-nambah pemasukan menutup kebutuhan sehari-hari" ujar Peby salah seorang pedagang masker di daerah tanah baru, Depok.

Di depan counter hp miliknya. Peby menjajakan masker kain."Habis gimana ya, penjualan aksesoris hp merosot, pulsa juga menurun, karena mungkin orang-orang tidak mau keluar dan lebih memilih di rumah aja, jadi ya lumayan buat nutup," lanjut peby.

Yang paling terasa dampaknya adalah usaha bidang konveksi atau para pengrajin masker. Permintaan masker kain melonjak begitu tajam. Mereka kebanjiran order setelah masker bedah sulit dicari.

Wildan, salah satu pengrajin masker dadakan di daerah Purwakarta, mengatakan, sebelum wabah corona datang dirinya hanya fokus menjahit pakaian. Namun setelah covid-19 itu masuk ke Indonesia dan masker bedah hilang dari peredaran, permintaan masker kain meningkat. Apalagi setelah himbauan pemerintah kemarin yang mewajibkan memakai masker jika ke luar rumah, makin kewalahan kita memenuhi permintaan masker kain.

"Jumlah tenaga kerja sudah saya tambah, mengerjakan pakaian juga sudah saya stop, tetap saja masih kewalahan sehingga terkadang tidak bisa memenuhi permintaan konsumen," ujarnya.

Padahal saya terbilang baru, yakni sekitar 2 bulan ini membuat masker kain. Untuk sekarang dalam sehari kami bisa produksi sekitar 1000 masker,” pungkasnya.

FOLLOW US