• Kesra

Kemendes Matangkan Konsep Kampus Merdeka untuk Desa

Ananda Nurrahman | Jum'at, 31/01/2020 08:34 WIB
Kemendes Matangkan Konsep Kampus Merdeka untuk Desa Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar


Jakarta,Katakini.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama puluhan rektor dalam forum Perguruan Tinggi Desa (PERTIDES) merumuskan konsep program Kampus Merdeka untuk Desa.

Kampus Merdeka untuk Desa merupakan program baru Kemendes PDTT bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mendorong pembangunan desa di Indonesia.

"Kita kumpulkan PERTIDES ini, kita ajak diskusi selama dua hari, bagaimana implementasi program Kampus Merdeka khususnya project desa di dalam pelaksanaan pembangunan desa," kata Menteri Halim diHotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Halim menjelaskan garis besar tentang Kampus Merdeka untuk Desa tersebut. Program ini memberi peluang Kepala Desa yang berprestasi mendapat penghargaan berupa gelar sarjana dari Perguruan Tinggi tertentu.

"Satu periode Kepala Desa itu kan enam tahun, kalau start masuk Perguruan Tinggi kemudian kinerjanya dikonsultasikan, ada pembimbingan dan dia berprestasi, saya mengusulkan agar diberi apresiasi dalam bentuk wisuda S1," kata Halim.

Selanjutnya Halim juga mengusulkan kepada Kemendikbud agar pengabdian mahasiswa di desa bisa menjadi pengganti skripsi.

Mahasiswa diberi kebebasan memilih skripsi atau pengabdian di sebuah desa sebagai syarat kelulusan.

"Bagaimana kalau tugas akhirnya boleh digantikan dengan pengabdian di desa selama empat bulan, selesai itu kinerjanya diverifikasi kemudian lulus," terang Halim.

Sekedar informasi, teknis mengenai Kampus Merdeka untuk Desa tersebut sedang dibahas lebih lanjut oleh para rektor yang tergabung dalam forum PERTIDES.

Halim berharap dalam dua hari ke depan bisa rampung sehingga segera diterapkan.

    

FOLLOW US