• Gaya Hidup

Agro Jowo Mudahkan Petani Temukan Konsumen

| Jum'at, 05/07/2019 07:56 WIB
Agro Jowo Mudahkan Petani Temukan Konsumen Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat membuka Agro Expo 2019 di Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (4/7).

Temanggung, Etoday.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merilis aplikasi penjualan hasil pertanian, Agro Jowo pada pembukaan Agro Expo 2019 di Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (4/7). Tujuan apalikasi ini adalah memotong rantai pasok.

"Sebenarnya kami ingin menjembatani antara petani dan konsumen dengan cara yang jauh lebih modern," ujar Ganjar usai memanen melon bersama Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi dan sejumlah diplomat negara tetangga.

Ganjar membeberkan, Bank Indonesia (BI) pernah membuat survei yang menemukan bahwa suplai beras antara petani dan konsumen bergulir delapan kali. Dengan begitu terjadi disparitas harga di petani dan konsumen.

"Jika di petani beras lebih murah, di pihak konsumen terlalu tinggi, maka sebenarnya yang untung adalah yang di tengah," ungkap Pranowo.

Karena itu, Pranowo berharap dengan aplikasi tersebut bisa memotong satu proses panjang, agar harga di tingkat petani tinggi, menjualnya lebih mudah dan di tingkat konsumen bisa lebih rendah.

"Kecanggihan teknologi ini kami harapkan bisa digunakan para petani, sehingga mereka tidak lagi bingung jualnya ke mana, kalo kemudian mereka pasrah sama tengkulak saja, maka harga akan ditentukan si tengkulak itu," ujar Pranowo.

Tugas selanjutnya, kata Ganjar adalah memberi bimbingan kepada para petani agar lebih akrab dengan aplikasi tersebut. "Ya, sinilah peran-peran penyuluh, peran dinas atau aktivis atau champion champion di dalam pertanian," kata Ganjar.

Selanjutnya, petani tidak hanya diajari dari sisi produknya saja, tapi juga cara memasarkannya. "Kan sebenarnya akhirnya juga harus di jual dengan harga yang pantas agar mereka (petani mendapat keuntungan," ujar Ganjar.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik Agro Jowo tersebut. Ia menyebut, program itu sudah selaras kebijakan pemerintah pusat.

"Ini bagus. Ke depan dengan aplikasi ini produk-produk bisa lebih lancar ke pasar, bukan hanya domestik tapi juga ke luar negeri," kata Suwandi.

Pemerintah akan terus mendorong Jawa Tengah. Tahun lalu ekspor pertanian di Jawa Tengah sekitar 42 juta ton, naik sekitar 10 juta ton dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Itu luar biasa. Dan ini kami genjot lebih kenceng lagi. Kebijakan pemerintah kita fasilitasi baik investasi, eskpor kami permudah, perlancar, baik waktunya dan prosedurnya. Kami melayani dengan integritas," tegas Suwandi.

FOLLOW US