Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras (Foto: dpr)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi lonjakan arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) harus berjalan baik.
Andi Iwan menekankan bahwa keselamatan transportasi harus tetap menjadi prioritas utama tanpa mengabaikan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Menurutnya, para mitra kerja Komisi V sudah berpengalaman menangani persoalan mudik dari tahun ke tahun.
Walau begitu, kunci utama keberhasilan tetap terletak pada sinergitas koordinasi antarinstansi, mulai dari BMKG, Basarnas, Kementerian PUPR, hingga Kementerian Perhubungan.
“Sarana dan prasarana disiapkan oleh Kementerian PUPR, moda transportasi oleh Kementerian Perhubungan, sementara BMKG dan Basarnas berperan penting dalam mitigasi bencana. Semua harus berjalan selaras,” ujar Andi Iwan dalam keterangan resminya, Senin (15/13).
Hal yang sama diutarakan usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Ke Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, kemarin. Ia mengingatkan agar pengelolaan lonjakan penumpang tidak dilakukan dengan cara melanggar SOP, seperti memaksakan kapasitas angkut yang berlebihan.
“Lonjakan penumpang harus dikelola dengan menambah armada, bukan dengan overload. Jangan dibalik logikanya, karena yang paling utama adalah keselamatan,” tegasnya.
Komisi V juga meminta BMKG untuk menyampaikan peringatan dini cuaca secara akurat dan tepat waktu kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. Informasi tersebut dinilai krusial untuk meminimalisasi risiko bencana dan korban jiwa selama periode Nataru.
“Mitigasi harus dilakukan sejak awal. Begitu ada potensi cuaca ekstrem, harus segera diinformasikan dan dikoordinasikan dengan Basarnas, BPBD, hingga aparat keamanan,” ujar Legislator Dapil Sulsel II ini.
Diketahui dari data yang disampaikan, Angkasa Pura Indonesia berencana mempersiapkan Posko Angkutan Udara NATARU 2025/2026 selama 21 Hari pada tanggal 15 Desember 2025 sampai dengan 4 Januari 2026 sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan, yakni "Dalam rangka menjaga/meningkatkan kualitas keselamatan, keamanan & pelayanan di Bandar Udara pada masa Angkutan Natal 2025 & Tahun Baru 2026 2025, PT Angkasa Pura Indonesia melakukan sejumlah kesiapan dan langkah-langkah antisipasi menghadapi potensi kenaikan trafik penerbangan di Bandar Udara Cabang”.
Adapun berdasarkan data kementerian tersebut terlampir: Armada Kapal untuk Angkutan Nataru 2025/2026, 25 kapal penumpang, 44.180 seat. 74 pelabuhan, 30 kapal perintis 11.889 seat 230 pelabuhan, 11 kapal, 1 kapal tipe 3000 pax 10 kapal tipe 2000 pax, 9 kapal Tipe 1000 pax 5 kapal, 3 kapal tipe 500 pax dan 2 kapal RORO. Total Kapasitas Seluruh Kapal 56.069 seat dan Total Ketersediaan Tiket Periode Nataru 2025/2026, 639.635 tiket.
Sedangkan kesiapan Armada Pesawat: sebanyak 568 Unit, dimana 368 Pesawat Servicable dan 200 Pesawat dalam masa maintenance ketersediaan armada masih surplus 42 pesawat dari kebutuhan.