• Info DPR

Anggota DPR Desak Penanganan Darurat di Lembah Anai Sumbar Dipercepat

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 11/12/2025 15:05 WIB
Anggota DPR Desak Penanganan Darurat di Lembah Anai Sumbar Dipercepat Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda saat kunjungan kerja spesifik ke Lembah Anai di Sumatera Barat, Rabu (Foto: DPR)

JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda mengatakan perlunya percepatan penanganan darurat di kawasan Lembah Anai, Sumatera Barat pascabencana yang terjadi sejak 28 November lalu.

Zigo menyampaikan bahwa sesuai perhitungan teknis, penanganan darurat ditargetkan sudah bisa difungsikan paling lambat pada 16 Desember mendatang. Setelah itu, pemerintah direncanakan melanjutkan dengan penanganan permanen yang membutuhkan waktu sekitar enam bulan.

"Komisi V DPR RI mendorong penggunaan teknologi Borpile atau borpel sebagai rekomendasi teknis utama. Selain itu, Bupati Tanah Datar juga telah mengusulkan pembangunan flyover di kawasan air terjun Lembah Anai untuk meminimalisir risiko bencana serupa di masa mendatang," tegasnya.

Hal tersebut disampaikan Zigo di sela tinjauan tim kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Lembah Anai salah satu spot (titik) bencana di Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (10/12/2025).

Zigo menegaskan bahwa Komisi V DPR RI, dalam rapat pekan lalu, telah menyepakati optimalisasi seluruh anggaran yang berada di pos Kementerian Pekerjaan Umum. Anggaran tersebut diprioritaskan sepenuhnya untuk mendukung penanganan bencana di wilayah tersebut agar proses pemulihan berjalan maksimal.

Menurutnya, Komisi V DPR RI siap menyetujui seluruh kebijakan strategis yang diajukan pemerintah sepanjang kebijakan itu bertujuan mempercepat pemulihan. Ia menilai bahwa percepatan sangat penting untuk mengembalikan kondisi normal, terutama terkait kelancaran akses transportasi dari Padang menuju Pekanbaru yang kini terdampak signifikan.

Saat ini, lalu lintas dari Padang ke Pekanbaru dialihkan melalui jalur Sitinjau Laut. Zigo mengungkapkan bahwa jalur alternatif tersebut kerap menyebabkan kemacetan parah hingga 1–2 hari. Kondisi ini diperparah dengan semakin dekatnya masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang secara rutin meningkatkan volume kendaraan.

Selain gangguan mobilitas, Zigo juga mengingatkan bahwa keterlambatan penanganan dapat berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Terhambatnya distribusi menuju kota-kota provinsi berpotensi mendorong kenaikan harga sembako, sehingga penanganan cepat menjadi semakin mendesak.

Ia berharap pekerjaan di lapangan dapat dilakukan selama 24 jam apabila kondisi cuaca memungkinkan. Namun Zigo juga meminta masyarakat memahami bahwa hujan yang masih sering turun menjadi tantangan bagi petugas karena kondisi tersebut dapat menghambat proses pengerjaan di lapangan.

Zigo menambahkan bahwa kawasan Lembah Anai memang memiliki tekstur tanah yang rawan bencana. Ia mengingatkan bahwa pada 2024 lalu, wilayah ini juga mengalami bencana galodo.

Namun titik yang terdampak saat ini berbeda dari yang ditangani pada kejadian sebelumnya. Untuk mempercepat pemulihan, kata Zigo, sekitar 27 unit alat berat dari HKI telah dikerahkan dan bekerja secara intensif di lokasi.

Dengan pengerahan alat berat dan fokus anggaran dari pemerintah pusat, Zigo berharap pemulihan jalur Padang–Pekanbaru dapat berjalan lebih cepat sehingga masyarakat kembali mendapatkan akses transportasi yang aman dan lancar.