Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) bersama Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal (kanan). Foto: katakini
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan transformasi DPR RI perlu dilakukan dengan konsistensi untuk jangka panjang, tidak bisa dilakukan secara reaktif. Menurutnya, transformasi itu perlu dilakukan dengan perencanaan menyeluruh terhadap aspek teknis maupun substansi.
Hal tersebut Puan Maharani sampaikan dalam forum “Ngariung Bareng DPR: Refleksi Akhir Tahun" di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12).
“Transformasi DPR ini betul-betul niat baik, tetapi memang perlu waktu, tidak bisa cepat. Banyak hal yang bertahap kami benahi,” kata Puan.
Untuk saat ini, menurut Puan, perubahan yang dilakukan oleh DPR adalah kebijakan moratorium perjalanan luar negeri anggota DPR tetap diberlakukan secara ketat, kecuali untuk misi diplomasi yang wajib dihadiri pimpinan DPR.
Dia pun memastikan DPR terbuka terhadap kritik selama disampaikan secara objektif dan tidak memecah belah.
Politikus PDIP ini berharap hubungan DPR dan media semakin konstruktif pada 2026. Ia menyebut evaluasi fasilitas, tunjangan, dan tata kelola internal akan tetap menjadi bagian dari agenda pembenahan kelembagaan.
“Saya mohon dukungan media untuk proses transformasi DPR. Semoga tahun depan hubungan kita semakin baik,” kata Puan.
Dia menilai kedekatan dan komunikasi yang sehat antara DPR dan wartawan diperlukan untuk mencegah kesalahpahaman serta menjaga kualitas informasi politik di ruang publik.
“DPR dan media itu seperti keluarga besar. Beda pendapat itu wajar, tapi perlu ruang dialog,” demikian Puan Maharani.