Anggota Komisi VII DPR RI Putra Nababan (Foto: dpr)
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Putra Nababan menilai prospek industri pertahanan dan manufaktur nasional, khususnya PT Pindad, sangat positif dalam lima tahun ke depan.
Namun, ia memberi perhatian khusus terhadap kemampuan Pindad dalam memproduksi alat-alat berat, terutama eskavator dan bulldozer, yang dinilainya sangat strategis untuk hadapi situasi kebencanaan. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/12).
“Kebutuhannya sangat tinggi sekali. Kita melihat bencana di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan berbagai kabupaten. Warga berhari-hari kesulitan mengevakuasi keluarganya karena akses tertutup dan kurangnya alat berat,” ujar Putra dalam keterangan resmi dikutip Jumat (5/12).
Ia menegaskan bahwa berbagai bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan betapa pentingnya ketersediaan alat berat yang cepat dan merata. Banyak daerah yang membutuhkan penanganan tanggap darurat namun terkendala karena minimnya ekskavator, bulldozer, maupun alat pendukung lainnya.
Melihat potensi PT Pindad yang telah mulai memproduksi alat berat, Putra mengajak perusahaan tersebut untuk memetakan kebutuhan secara nasional, termasuk di wilayah Indonesia Timur yang juga rawan bencana.
“Indonesia bukan hanya kaya dan indah, tapi juga penuh ancaman cuaca dan gempa. Karena itu Pindad bersama pemerintah harus betul-betul memetakan produksi alat berat. Ini sangat dibutuhkan dalam waktu dekat,” tegasnya.
Putra Nababan menekankan bahwa kemandirian produksi alat berat bukan hanya bagian dari upaya memperkuat industri nasional, tetapi juga menyangkut keselamatan masyarakat di daerah rawan bencana.
Ia berharap PT Pindad dapat memperluas kapasitas produksinya sehingga mampu menjadi garda terdepan dalam mendukung mitigasi dan penanganan bencana di seluruh Indonesia.