Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, usai memimpin RDP bersama Dirjen Migas Kementerian ESDM, BPH Migas, Pertamina Patra Niaga, dan Elnusa Petrofin, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (Foto: DPR)
JAKARTA - Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional dalam kondisi aman dan terkendali, khususnya jelang natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, usai memimpin Rapat Dengar Pendapat bersama Dirjen Migas Kementerian ESDM, BPH Migas, Pertamina Patra Niaga, dan Elnusa Petrofin, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Dia menyatakan bahwa seluruh pihak telah memberikan laporan lengkap terkait kondisi perminyakan nasional. Ia menegaskan kepada masyarakat bahwa pelayanan BBM tidak mengalami kendala, distribusi telah dipulihkan, dan stok nasional berada pada level aman.
“Kami ingin memastikan kepada masyarakat bahwa pelayanan BBM nggak ada masalah. Barangnya ada. BBM nasional dijamin aman,” ujar Bambang Patijaya dalam keterangan resmi.
Legislator Fraksi Partai Golkar itu meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir terhadap isu kelangkaan BBM.
“Kalau kemarin ada keterlambatan, itu murni persoalan logistik. Sekarang sudah diselesaikan. Kami pastikan BBM aman, pelayanan tidak ada masalah, dan semua pihak bekerja untuk menjaga kenyamanan masyarakat menjelang akhir tahun,” kata dia.
Sebelumnya dalam rapat, Komisi XII meminta laporan utuh terkait situasi BBM nasional, termasuk penanganan keterlambatan distribusi yang sempat terjadi pekan lalu di sejumlah daerah. Bambang Patijaya menjelaskan bahwa persoalan tersebut semata-mata disebabkan kendala logistik dan kini telah diselesaikan oleh Pertamina Patra Niaga.
“Problem yang kemarin sempat terjadi itu sudah tidak masalah. Sekarang dalam proses pemulihan. Stok BBM nasional aman, dan persoalan distribusi sudah diselesaikan,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Komisi XII juga melakukan pendalaman terhadap sejumlah poin teknis, termasuk realisasi kuota subsidi dan rencana relaksasi kuota oleh BPH Migas. Relaksasi ini memungkinkan penyesuaian kuota antar-kabupaten/kota agar penyaluran lebih merata dan sesuai kebutuhan wilayah.
Pada kesempatan yang sama, Dirut Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menegaskan kesiapan penuh menghadapi lonjakan permintaan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mereka memastikan ketersediaan BBM dan LPG terus ditingkatkan hingga akhir November, termasuk menambah produksi kilang dan melakukan impor.
Per hari ini, stok nasional berada di posisi 20,2 hari dan sedang dinaikkan menuju 21–22 hari. Tambahan produksi Pertalite diperkirakan mencapai 1,4 juta barel.
Untuk memperkuat distribusi, Patra Niaga menyiapkan beberapa hal, yaitu Tambahan armada kapal untuk pengiriman ke depo; 346 unit mobil tangki tambahan; Mobil tangki kantong di titik-titik strategis, ;Terminal BBM yang beroperasi hingga Sabtu–Minggu,; 1.800 SPBU beroperasi 24 jam mulai sekitar 15 Desember dan Penambahan awak mobil tangki (manpower cadangan) untuk mempercepat penyaluran.
Sementara itu, Dirjen BPH Migas menambahkan bahwa Posko Satuan Tugas Nataru akan dibuka lebih awal dan berlangsung lebih panjang dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan karena jarak waktu antara Natal 2025 dan Idulfitri 2026 berdekatan sehingga kebutuhan stok harus dijaga secara ketat sepanjang akhir tahun.
BPH Migas juga menegaskan bahwa pengawasan kualitas BBM dilakukan secara reguler bersama Lemigas dan Pertamina. Termasuk klarifikasi isu kualitas BBM berisi air beberapa waktu lalu—yang setelah dicek langsung di lapangan, terbukti tidak benar.