• Info DPR

DPR Ingatkan Risiko Pengiriman Pasukan ke Gaza

Vaza Diva | Senin, 17/11/2025 12:26 WIB
DPR Ingatkan Risiko Pengiriman Pasukan ke Gaza Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta (Foto: kwp)

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta mengungkapkan bahwa dua pertimbangan soal rencana pemerintah mengirimkan 20 ribu pasukan perdamaian ke Gaza.

Dia menekankan, rencana tersebut jangan sampai dimanfaatkan Israel.

"Pertama, pengiriman pasukan tersebut harus dalam kerangka penjaga perdamaian, jangan sampai dimanfaatkan oleh Israel untuk mencapai tujuan-tujuannya yang tidak bisa dicapai melalui genosida selama 2 tahun terakhir di Gaza," kata Sukamta kepada wartawan, pada Senin (17/11).

Dia yakin, pemerintah bisa mewujudkan misi kemanusiaan ini. Dia menyebut pengiriman pasukan harusnya dinaungi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Saya percaya dengan kemampuan Pemerintah dan TNI yang sudah teruji sebagai penjaga perdamaian di berbagai kawasan konflik dan rentang waktu yang panjang pasti tidak akan mudah dikecoh oleh kelicikan dan kelicinan Israel," kata Sukamta.

"Kedua, pengiriman pasukan tersebut perlu dalam kerangka atau membawa mandat payung besar lembaga dunia seperti PBB atau OKI Plus," tambahnya.

Selanjutnya, menurut Sukamta, pengiriman matra tentu harus melihat kebutuhan di lapangan dan kesiapan TNI sendiri. TNI juga akan mempertimbangkan mengirim satuan siber.

"AD diperlukan karena medan konflik sebagian besar melibatkan serangan darat. AL dan AU dibutuhkan khususnya untuk mengawal bantuan kemanusiaan yang masuk lewat jalur laut dan udara," katanya.

"Sedangkan satuan siber mungkin diperlukan dalam mengawasi serangan siber antarkedua belah pihak. Selain itu diperlukan juga mengirim pasukan kesehatan, seperti Korps Kesehatan Militer yang ada di AD," imbuh Sukamta.

Presiden RI Prabowo Subianto menyebut Indonesia salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dia menegaskan Indonesia siap mengirimkan puluhan ribu pasukan perdamaian untuk menjaga kedamaian dunia.

"Indonesia saat ini adalah salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami percaya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami akan terus mengabdi, di mana perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan pasukan di lapangan," kata Prabowo saat pidato dalam bahasa Inggris di Sidang Umum PBB, dilihat dari YouTube United Nations, Selasa (23/9).