• News

Gelombang Tinggi, Pelaku Wisata di Labuan Bajo Diminta Waspada

M. Habib Saifullah | Senin, 03/11/2025 15:05 WIB
Gelombang Tinggi, Pelaku Wisata di Labuan Bajo Diminta Waspada Waterfront Tourism Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Foto: asdp/katakini)

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) mengimbau pelaku pelaku wisata dan operator kapal di Labuan Bajo untuk mewaspadai adanya potensi kenaikan tinggi gelombang laut.

Potensi gelombang tinggi ini diprediksi terjadi di perairan Selat Sape bagian utara pada 5-7 November 2025 yang diperakirakan mencapai 1,3 hingga 1,7 meter.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran mengatakan bahwa gelombang akan kembali teduh dan normal pada pada 8-9 November 2025.

"Meski tergolong kategori sedang, kondisi ini tetap perlu diantisipasi, terutama bagi kapal berukuran kecil yang lebih berisiko terhadap golakan dan hempasan gelombang," kata Maria dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

Dilansir dari Antara, Maria juga meminta pelaku wisata bahari, operator kapal, nelayan maupun masyarakat yang hendak melakukan perjalanan laut agar mengecek prakiraan cuaca, gelombang dan arus sebelum melakukan keberangkatan.

"BMKG Komodo Manggarai Barat akan terus memantau perkembangan cuaca selama tujuh hari 24 jam dan memberikan update cuaca melalui media sosial kami," kata dia.

Selain itu, kata Maria, BMKG Komodo juga mencatat kondisi cuaca panas dan lembab dengan suhu maksimum sekitar 33-34 derajat Celcius dan kelembapan 60-85 persen pada beberapa hari terakhir ini di Manggarai Barat.

Kondisi ini terjadi karena posisi garis semu matahari telah berada di selatan khatulistiwa sehingga radiasi sinar matahari terasa lebih terik.

"Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk cukupi cairan tubuh, gunakan pelindung diri, dan hindari aktivitas luar ruangan pada siang hari," ujar dia.

Sebelumnya, BMKG mengingatkan masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3-6 November 2025.

"Waspadai gelombang kategori sedang (lebih dari 1,25-2,5 meter) berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT pada 3 hingga 6 November 2025," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga.

Ia menyebutkan, potensi tersebut berpeluang terjadi di wilayah Selat Sape bagian utara, Selat Sape bagian selatan, Selat Flores-Lamakera, Selat Pantar, Selat Alor, perairan selatan Flores, perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu-Raijua, perairan selatan Sabu-Raijua, perairan utara Timor, perairan utara Kupang, dan perairan selatan Timor-Rote.

Lebih lanjut, Yandri menjelaskan, kondisi sinoptik pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari arah tenggara menuju menuju barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 6-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sape, perairan utara Flores, Selat Pantar, Selat Alor, perairan selatan Flores, perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan utara Timor, dan perairan utara Kupang-Rote yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di sejumlah wilayah ini.

BMKG telah menerbitkan peringatan dini gelombang laut di wilayah NTT yang berlaku mulai Senin (3/11) hingga Kamis (6/11).