Sebuah gambar gabungan Presiden Rusia Vladimir Putin di Severodvinsk, wilayah Arkhangelsk, Rusia, 24 Juli 2025 dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih Washington, AS, 28 Mei 2025. Sputnik dan REUTERS
MOSKOW - Kremlin mengatakan bahwa pembicaraan tentang pembatalan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump adalah salah. Tetapi Kremlin menambahkan bahwa persiapan untuk itu diperlukan seperti dilaporkan televisi pemerintah Vesti dilaporkan di kanal Telegramnya.
"Presiden tidak bisa bertemu hanya demi bertemu, mereka tidak bisa hanya membuang-buang waktu, dan mereka terbuka tentang hal itu. Itulah sebabnya mereka menginstruksikan (Menteri Luar Negeri Rusia Sergei) Lavrov dan (Menteri Luar Negeri AS Marco) Rubio untuk mempersiapkan proses ini. Prosesnya rumit," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada koresponden TV pemerintah Kremlin, Pavel Zarubin.
Peskov juga mengomentari sanksi yang dijatuhkan AS terhadap raksasa minyak Rusia, Lukoil (LKOH.MM), membuka tab baru, dan Rosneft (ROSN.MM), membuka tab baru, menyebutnya sebagai "langkah yang tidak bersahabat", tetapi mengatakan bahwa Rusia berupaya membangun hubungan persahabatan dengan semua negara, termasuk AS.
"Terlepas dari berbagai nuansa yang disuarakan oleh presiden Amerika Serikat, kita harus tetap berorientasi pada kepentingan kita. Kepentingan kita adalah membangun hubungan baik dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat," kata Peskov kepada Zarubin.
"Tentu saja, tindakan yang diambil minggu ini merupakan langkah yang tidak bersahabat. Tindakan tersebut memang telah merusak prospek pemulihan hubungan kita. Namun, itu tidak berarti kita harus meninggalkan aspirasi ini. Kita harus melakukan apa yang menguntungkan kita," kata Peskov.
Ia juga mengatakan Rusia akan menuntut siapa pun yang terbukti terlibat dalam kemungkinan penyitaan aset Rusia yang dibekukan.