JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan isu kemerdekaan Palestina sebagai fokus utama dalam kehadirannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Sukamta menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Presiden Prabowo yang memenuhi undangan mendadak untuk menghadiri pertemuan internasional tersebut.

"Kami mengapresiasi kesigapan Presiden Prabowo dalam memenuhi undangan dadakan untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir. Tentu ini akan menjadi sejarah bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam perwujudan perdamaian di Timur Tengah. Kami berharap Indonesia untuk fokus berupaya menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina secara penuh di forum tersebut," kata Sukamta dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan bahwa semangat perjuangan bangsa Indonesia sejak masa kemerdekaan adalah cinta perdamaian namun lebih cinta kemerdekaan. Semangat ini, kata dia, menjadi dorongan moral bagi Indonesia untuk terus memperjuangkan kebebasan Palestina melalui jalur diplomasi maupun solidaritas global.

"Kami berharap Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kemerdekaan Palestina jika kita semua menginginkan perdamaian sejati terwujud. Apalah arti perdamaian, jika sebagai sebuah negara, Palestina tidak diberi kekuasaan untuk mengelola negaranya sendiri secara berdaulat," ujarnya.

Lebih lanjut, Sukamta juga menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilibatkan secara aktif dalam proses transisi menuju perdamaian di Gaza.

"Sebagai lembaga internasional yang merupakan perwakilan dari negara-negara di seluruh dunia, PBB harus dilibatkan secara aktif karena masing-masing negara anggota juga punya sikap terhadap konflik Palestina-Israel. PBB juga masih dianggap lebih netral dan fair," tambahnya.

KTT Perdamaian Gaza dihadiri oleh perwakilan dari 27 negara, dengan tujuan utama menghentikan peperangan di Jalur Gaza serta membuka jalan bagi terciptanya stabilitas dan keamanan baru di kawasan Timur Tengah.