• News

Positif Bakteri, Dua Dapur MBG di Kepri Dihentikan

M. Habib Saifullah | Sabtu, 11/10/2025 12:15 WIB
Positif Bakteri, Dua Dapur MBG di Kepri Dihentikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau (Foto: ANTARA/Amandine Nadja)

JAKARTA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) menghentikan sementara dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.

Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli.

"Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara," ujar Anindita, dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti tidak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.

Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.

“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” ujar dia.

Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.

Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.

“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” kata Anindita.

Dia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.

“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” ujar dia.